Laman

Senin, 30 April 2012

Defenisi Remaja (Perempuan)


Remaja merupakan usia muda atau mulai dewasa.  Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.  Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.

Remaja adalah usia transisi, seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun masyarakat.  Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja karena ia harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dirinya dengan masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya.

Remaja dalam mengalami perubahan-perubahannya akan melewati perubahan fisik, perubahan emosi dan perubahan sosial.  Yang dimaksud dengan perubahan fisik adalah pada masa puber berakhir, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna dan akan sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja.

Perubahan emosi pada masa remaja terlihat dari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.  Sedangkan perubahan sosial pada masa remaja merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit, yaitu berhubungan dengan penyesuaian sosial pada perubahan sosial ini, remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah 

Ciri remaja pada anak wanita biasanya ditandai dengan tubuh yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja memasuki usia antara 9-15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi dan besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau keturunan. 

Perubahan dari masa kanan-kanan meuju masa dewasa atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi pada anak perempuan. Datangnya menstruasi pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalah sekitar 12 tahun. Remaja Perempuan, sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitif, emosional dan khawatir tanpa alasan yang jelas.

Kamis, 19 April 2012

Kontrasepsi Suntik


  1. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah merupakan suatu cara kontrasepsi yang diberikan dengan cara menyuntikkan hormon secara intramuskuler pada otot bokong (muskulus gluteus) agak dalam untuk mencegah terjadinya kehamilan.
  1. Macam – Macam Kontrasepsi Suntik
a.    Depo Provera
1)    Pengertian
Depo Provera adalah jenis kontrasepsi suntik yang berisi depot medoksiprogerteron asetat dan diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara intramuskuler setiap 12 minggu. (Saifuddin, 2003)
2)    Cara Kerja
a)    Menghalangi ovulasi dengan jalan menekan pembentukan LHRF (Luteinizing Honrmone Releasing Factor) dan FSHRF (Follicle Stimulating Hormone Releasing Factor).
b)    Merubah lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma.
c)    Menimbulkan perubahan pada endometrium sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi.
d)    Merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba.
(Mochtar, 1998)
3)    Keuntungan
a)    Efektifitas tinggi
b)    Bertahan sampai 12 minggu
c)    Penurunan dismenorea dan menoragia yang menyebabkan anemia berkurang.
d)    Penurunan gejala pramenstruasi
e)    Penyakit radang panggul berkurang
f)     Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lendir serviks
g)    Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik. (Everett, 2008) 
4)    Efek Samping kontrasepsi
   Gangguan haid berupa amenorea, spotting (bercak darah) dan menoragia. Seperti halnya dengan alat kontrasepsi hormonal lainnya, maka dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala, pusing, menggigil, mestalgia dan berat badan bertambah.
       (Mochtar, 1998)
5)    Efek Non Kontrasepsi
a)    Depot medroxyprogesteron asetat telah diakui sebagai terapi untuk karsinoma endometrium (primer maupun metastatik)
b)    Pada wanita yang sedang menyusui, depot medroxyprogesteron asetat dapat menambah jumlah ASI
c)    Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong mencegah anemia.
d)    Pada penderita penyakit Sickle cell (suatu penyakit genetik), depot medroxyprogesteron asetat mengurangi rasa sakit dan terdapat lebih sedikit sel darah merah abnormal.
e)    Depot medroxyprogesteron asetat juga memberikan proteksi terhadap beberapa macam infeksi traktus genitalia.
f)     Depot medroxyprogesteron asetat mengurangi resiko karsinoma ovarium dan karsinoma endometrium.
g)    Depot medroxyprogesteron asetat diperbolehkan di Amerika Serikat untuk dipakai pada karsinoma ginjal (sebagai pengobatan alternatif).
h)   Depot medroxyprogesteron asetat dalam dosis sangat tinggi digunakan untuk mengurangi kadar testosteron pada pria dengan kelakuan seksual yang abnormal. (Hartanto, 2004)

6)    Indikasi
a)    Usia reproduksi
b)    Nullipara dan yang telah memiliki anak
c)    Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
d)    Perokok
e)    Setelah abortus
f)     Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
g)    Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
h)   Menggunakan obat untuk epilepsi atau tuberkolosis
i)     Anemia defesiensi besi
j)      Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
(Saifuddin, 2003)

7)    Kontra indikasi
a)    Hamil atau dicurigai hamil
b)    Karsinoma payudara
c)    Karsinoma trakstus genitalia
d)    Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
e)    Diabetes melitus disertai komplikasi (Saifuddin, 2003)
  
8)    Cara pemberian depo provera
Waktu pasca persalinan (postpartum), dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 postpartum; atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit; atau 6-8 minggu pasca bersalin, asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum melakukan koitus.
Pada pasca keguguran (post abortus), dapat diberikan segera setelah selesai kuretase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit; atau 30 hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi.
                 Dalam masa interval diberikan pada hari kelima haid
      Depo-Provera disuntikkan secara intramuskuler pada otot bokong (muskulus gluteus) agak dalam. Sebelum diberikan, botol obat harus dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik. Suntikkan diberikan sekali setiap 3 bulan atau 12 minggu. (Mochtar, 1998)

9)    Farmakologi
a)    Tersedia dalam larutan mikrokristaline.
b)    Setelah satu minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak, lalu kadarnya tetap tinggi untuk 2-3 bulan, selanjutnya menurun kembali.
c)    Ovulasi mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari penyuntikan, tetapi umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau lebih.
d)    Pada pemakaian jangka lama, tidak terjadi efek akumulatif dari depot medroxyprogesteron asetat dalam darah/serum.
(Hartanto, 2004)

10)  Efektivitas
Efektifitasnya tinggi, cara pemberiannya sederhana, cukup aman, kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama dan cocok untuk ibu menyusui bayinya. Angka kegagalan        adalah     0 – 0,8%. (Mochtar, 1998)

b.    Cyclofem
1)    Pengertian
Jenis suntikan dalam kemasan 0,5 ml suspensi aqueous steril yang berisi 25 mg Medroxyprogesteron asetat ditambah 5 mg Estradiol cypionate yang diberikan secara intramuskuler     setiap 4 minggu. (Hartanto, 2004)
2)    Mekanisme Kerja
a)    Menekan ovulasi
b)    Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.
c)    Menghambat transportasi garnet oleh tuba
d)    Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu. (Saifuddin, 2003)
3)    Keuntungan
a)    Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
b)    Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan
c)    Kurang menimbulkan perdarahan – bercak atau perdarahan ireguler lainnya.
d)    Kurang menimbulkan amenorea
e)    Pulihnya kesuburan setelah penghentian berlangsung cepat.
f)     Pemberiannya sederhana
g)    Tidak mengganggu hubungan seks (Saifuddin, 2003)
4)    Kerugian
a)    Penyuntikan lebih sering
b)    Biaya keseluruhan lebih tinggi
c)    Efek samping akibat estrogen yang dialami sebagian wanita.
     (Hartanto, 2004)
d)    Tidak menjamin perlindungan terhadap penyakit infeksi menular seksual, hepatitis B virus.
e)    Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat – obatan epilepsi atau tuberkulosis. (Saifuddin, 2003)
5)    Efek Samping kontrasepsi
a)    Sakit kepala
b)    Nyeri payudara ringan
c)    Mestalgia
d)    Nausea (mual)
e)    Pertambahan berat badan
f)     Terjadi perubahan pada pola haid
(Cunningham, 2006)
6)    Efek Non Kontrasepsi
a)    Mengurangi jumlah perdarahan
b)    Mengurangi nyeri saat haid
c)    Mencegah anemia
d)    Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
e)    Mengurangi penyakit paudara jinak dan kista ovarium
f)     Mencegah kehamilan ektopik
g)    Melindungi klien dari jenis – jenis tertentu penyakit radang panggul. (Saifuddin, 2003) 
7)    Indikasi
a)    Usia reproduksi
b)    Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
c)    Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
d)    Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.
e)    Pasca persalinan dan tidak menyusui
f)     Anemia
g)    Nyeri haid hebat
h)   Haid teratur
i)     Riwayat kehamilan ektopik
j)      Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
(Saifuddin, 2003)
8)    Kontra indikasi
a)     Kehamilan
b)    Karsinoma payudara
c)    Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan
d)    Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
e)     Karsinoma trakstus genitalia
f)     Perdarahan abnormal uterus
g)    Depresi berat
h)   Diabetes Melitus
i)     Penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110mmHg)
j)     Kelaian pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain. (Saifuddin, 2003)
9)    Cara Pemberian cyclofem
a)    Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
b)    Cyclofem disuntikkan secara intramuskuler pada otot bokong (muskulus gluteus) agak dalam. Sebelum diberikan, botol obat harus dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik. Suntikkan diberikan sekali setiap 1 bulan atau 4 minggu. (Saifuddin, 2003)
10) Farmakologi
Cycloprocera tersedia dalam  kemasan 0,5 ml suspensi aqueous steril yang berisi 25 mg Medroxyprogesteron asetat ditambah 5 mg Estradiol cypionate, ovulasi mungkin dapat kembali lebih cepat dibanding DMPA dan akseptor biasanya mendapat haid setiap bulan. (Hartanto, 2004)
11) Efektivitas
       Efektivitas dari jenis suntik setara dengan prosedur sterlisisasi wanita. 
       Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun 
       pertama penggunaan.

Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi


1)  Pengertian Kontrasepsi Oral Kombinasi
 a. Ada 4 pil KB / kontrasepsi oral :
(1) Pil KB / kontrasepsi oral tipe kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
(2)  Pil KB / kontrasepsi oral tipe sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil KB / kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
(3)  Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi
(4)  Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pil) Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
b.  Mekanisme kerja
     a) Menghambat terjadinya ovulasi
Dalam ovarium terdapat banyak folikel-folikel primoralian yang   kemudian berkembang menjadi iblikel de graaf, atas pengaruh fsit, folikel mengalami proses muturasi dan mencapai permukaan ovarium pada saat ini dikeluarkan juga LI I-R.17 oleh Mypothalamus yang merangsang Hypofise untuk mengeluarkan LH. Dengan bertambhnya kadar estrogen maka pengeluaran LH dimana LLI akan menyebabkan pecahnya folikel yang telah matang dan siap dibuahi.
b)  menyebabkan lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan terhalang, sulit atau tidak mungkin ditembus sama sekali.
c) menyebabkan perubahan fisiologis (menipisnya) endometrium sehingga tidak siap menerima kehamilan. Dengan menurunnya kadar LH maka corpus inteum berdegenerasi dan kadar estrogen serta progesterone akan menurun dengan cepat. Akibatnya adalah endometrium tidak dapat dipertahankan lagi sehingga tidak siap menerima kehamilan.
c. Kelebihan Pil KB Kombinasi
                     (1) efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dikonsumsi sesuai aturan  pakainya.
                     (2) pemakai Pil dapat hamil lagi, bila mana dikehendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat
                     (3) tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri
                     (4) siklus haid menjadi teratur
                     (5) dapat menghilangkan keluhan nyeri haid
                     (6) untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk memancing kesuburan
                     (7) untuk mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur
                     (8) untuk mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda
                     (9) dapat memperbaiki perdarahan tidak teratur yang disebabkan pemberian kontrasepsi lainnya.
                     (10) dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker payudara
d.  Yang boleh menggunakan Pil Kombinasi
     (1) usia reproduktif
     (2) telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
     (3) gemuk atau kurus
     (4) menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
     (5) setelah melahirkan dan tidak menyusui
e. Yang tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi
     (1) Hamil atau dicurigai hamil
     (2) Menyusui Ekslusif
     (3) Penyakit hati akat
     (4) perokok dengan usia > 35 tahun
     (5) riwayat penyakit jantung.
2) Pil KB / kontrasepsi oral kombinasi  di pasaran
Pada umumnya pil KB / kontrasepsi oral di pasaran terdiri dari 28 pil kontrasepsi, biasanya 7 diantaranya berisi plasebo (zat netral). Hal ini dilakukan untuk mendisiplinkan pemakaian pil KB / kontrasepsi oral. Pil KB / kontrasepsi oral selain untuk mencegah kehamilan juga untuk mengatur haid agar teratur. Ada juga pil KB / kontrasepsi oral yang menggunakan bahan yang tidak menimbulkan efek samping berat badan naik, tulang keropos. Pada produk tertentu pil KB / kontrasepsi oral juga menjanjikan kehalusan kulit pada pemakainya.4
Efek samping dan komplikasi dapat dibagi dalam 2 kelompok :
1.    Gejala-gejala ”pseudo-pregnancy:
a.    Disebabkan oleh estrogen yang berlebihan
-       Muntah
-       Pusing/sakit kepala
-       Payudara membesar dan terasa lebih besar
-       Oedema atau retensi cairan tubuh
-       Berat badan yang bertambah
b.    Disebabkan progestin yang berlebihan :
-       Nafsu makan yang bertambah besar
-       Rasa lelah
-       Depresi
-       Juga terjadi penambahan berat badan
2.    Gejala-gejala yang berhubungan langsung dengan nyeri haid
a.    Umumnya pil oral mempunyai efek menguntungkan pada aspek haid seperti :
-       Siklus menjadi lebih teratur
-       Lamanya haid menjadi lebih singkat
-       Jumlah darah haid berkurang
-       Berkurangnya gejala sakit perut
-       Hilangnya atau berkurangnya ketegangan pra haid
Dari kejadian sehari-hari, efek samping merupakan faktor utama dari penghentian pemakaian Pil-oral, baik dalam bulan pertama maupun sesudahnya.
Resiko yang berhubungan dengan kontarsepsi oral umumnya lebih besar pada wanita berusia > 35 tahun dan terutama wanita > 35 tahun yang merokok, sedangkan resiko untuk wanita usia lebih muda adalah kecil sekali.