Laman

Rabu, 15 Agustus 2012

Konsep Dasar Tentang Abortus


Pengertian
     Banyak pengertian Abortus yang dirumuskan oleh para ahli berikut ini :
1)   Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan. 13
2)   Abortus adalah penghentian atau berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin viable (dalam konteks ini, usia kehamilan 20 minggu). 3
3)   Abortus adalah keguguran, pengeluaran hasil konsepsi dari uterus sebelum janin viable, penghentian dini suatu proses alami atau penyakit, berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar dengan berat <500 g atau umur kehamilan <20 minggu. 14
4)   Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup. 15
5)   Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup diluar rahim (belum viable), dengan kriteria usia kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 g. 2

     Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan kurang dari 500 gram.

Klasifikasi Abortus
     Menurut terjadinya abortus dibedakan atas :
1)   Abortus spontan
     Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22 minggu). 10
     Abortus spontan terbagi atas :
(1)   Abortus Imminens (abortus mengancam) ialah proses awal dari suatu keguguran, yang ditandai dengan perdarahan pervaginam, sementara ostium uteri eksternum masih tertutup dan janin masih baik intrauterin.
(2)   Abortus Insipiens ialah proses abortus yang sedang berlangsung dan tidak lagi dapat dicegah, ditandai dengan terbukanya ostium uteri eksternum, selain perdarahan.
(3)   Abortus Inkomplit ialah proses abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar melalui jalan lahir.
(4)   Abortus Komplit ialah proses abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui jalan lahir.

2)   Abortus infeksiosa
      Abortus infeksiosa adalah suatu abortus yang telah disertai komplikasi berupa infeksi, baik yang diperoleh dari luar rumah sakit (RS) maupun yang terjadi setelah tindakan di RS.
3)   Missed Abortion (retensi janin mati)
     Missed Abortion ialah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi itu tertahan dalam uterus selama 6 minggu atau lebih. 2
4)   Unsafe Abortion (abortus tidak aman).
     Upaya yang terminasi kehamilan muda dimana pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

Etiologi
     Hal yang dapat menyebabkan abortus :
1)   Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering untuk abortus dini dan kejadian ini kerapkali disebabkan oleh cacat kromosom.
2)   Abnormalitas uterus yang mengakibatkan kelainan kavum uteri atau halangan terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus
3)   Kerusakan pada serviks akibat robekan yang dalam pada saat melahirkan atau akibat tindakan pembedahan (dilatasi, amputasi)
4)   Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat, penyakit mencakup infeksi virus akut dan panas tinggi.
5)   Trauma, hubungan seksual khususnya kalau terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus pada wanita dengan riwayat keguguran yang berkali-kali.
6)   Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan sekresi progesteron diperkirakan sebagai penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10-12 minggu.
7)   Sebab-sebab psikosomatik, stress dan emosi yang kuat diketahui dapat mempengaruhi fungsi uterus lewat system hipotalamus-hipofise. 3

Patofisiologi
     Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8 - 14 minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. 11

Diagnosis 10
1)   Nyeri abdomen bawah
2)   Nyeri lepas
3)   Uterus teraba lemas
4)   Perdarahan berlanjut
5)   Lemah-lesu
6)   Demam
7)   Sekret vagina berbau
8)   Sekret dan pus (nanah) dari serviks
9)   Nyeri goyang serviks

Penanganan Umum Abortus
1)   Lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat atau masih cukup stabil)
2)   Pada kondisi gawat darurat, segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk)
3)   Penilaian medik untuk menentukan tindakan di fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk ke rumah sakit.
4)   Bila pasien syok atau kondisinya memburuk akibat perdarahan hebat, segera atasi komplikasi tersebut.
5)   Gunakan jarum infus besar (ukuran16 G atau lebih besar) dan berikan tetesan cepat (500 ml dalam 2 jam pertama) larutan garam fisiologis atau Ringer Laktat.
6)   Periksa kadar Hb, golongan darah dan uji padanan-silang (crossmatch)
7)   Ingat : kemungkinan kehamilan ektopik pada pasien hamil mudah dengan syok berat.
8)   Bila terdapat tanda-tanda sepsis, berikan antibiotika yang sesuai.
9)   Temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan
10)  Lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar