Pengertian
Banyak
pengertian Abortus yang dirumuskan
oleh para ahli berikut ini :
1) Abortus
adalah pengakhiran kehamilan dengan cara
apapun sebelum janin cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan. 13
2) Abortus
adalah penghentian atau berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin viable (dalam konteks ini, usia
kehamilan 20 minggu). 3
3) Abortus
adalah keguguran, pengeluaran hasil konsepsi dari uterus sebelum janin viable, penghentian
dini suatu proses alami atau penyakit, berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat
hidup di dunia luar dengan berat <500 g atau umur kehamilan <20 minggu. 14
4) Abortus
adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan
hidup. 15
5) Abortus
adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup
diluar rahim (belum viable), dengan
kriteria usia kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 g. 2
Berdasarkan beberapa pengertian diatas
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa abortus
adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan kurang dari 500
gram.
Klasifikasi Abortus
Menurut
terjadinya abortus dibedakan atas :
1) Abortus
spontan
Abortus
spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22 minggu). 10
Abortus spontan
terbagi atas :
(1) Abortus
Imminens (abortus
mengancam) ialah proses awal dari suatu keguguran, yang ditandai dengan
perdarahan pervaginam, sementara ostium uteri eksternum masih tertutup dan
janin masih baik intrauterin.
(2) Abortus
Insipiens ialah proses abortus yang sedang berlangsung dan tidak lagi dapat dicegah,
ditandai dengan terbukanya ostium uteri eksternum, selain perdarahan.
(3) Abortus
Inkomplit ialah proses abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar melalui jalan
lahir.
(4) Abortus
Komplit ialah proses abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui
jalan lahir.
2)
Abortus infeksiosa
Abortus
infeksiosa adalah suatu abortus yang telah disertai komplikasi berupa infeksi, baik yang
diperoleh dari luar rumah sakit (RS) maupun yang terjadi setelah tindakan di
RS.
3) Missed
Abortion (retensi janin mati)
Missed Abortion ialah
berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi
itu tertahan dalam uterus selama 6 minggu atau lebih. 2
4) Unsafe
Abortion (abortus
tidak aman).
Upaya yang terminasi kehamilan muda dimana
pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar
yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
Etiologi
Hal
yang dapat menyebabkan abortus :
1) Abnormalitas
embrio atau janin merupakan penyebab
paling sering untuk abortus dini dan
kejadian ini kerapkali disebabkan oleh cacat kromosom.
2) Abnormalitas
uterus yang mengakibatkan kelainan kavum uteri atau halangan terhadap
pertumbuhan dan pembesaran uterus
3) Kerusakan pada serviks akibat robekan
yang dalam pada saat melahirkan atau akibat tindakan pembedahan (dilatasi,
amputasi)
4) Penyakit-penyakit maternal dan
penggunaan obat, penyakit mencakup infeksi virus akut dan panas tinggi.
5) Trauma, hubungan seksual khususnya kalau
terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus
pada wanita dengan riwayat keguguran yang berkali-kali.
6) Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan
sekresi progesteron diperkirakan sebagai penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10-12
minggu.
7) Sebab-sebab psikosomatik, stress dan
emosi yang kuat diketahui dapat mempengaruhi fungsi uterus lewat system
hipotalamus-hipofise. 3
Patofisiologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian
diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya hal tersebut menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing
dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi
korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8 - 14
minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna
dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin
dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. 11
Diagnosis
10
1) Nyeri abdomen bawah
2) Nyeri lepas
3) Uterus teraba lemas
4) Perdarahan berlanjut
5) Lemah-lesu
6) Demam
7) Sekret vagina berbau
8) Sekret dan pus (nanah) dari serviks
9) Nyeri goyang serviks
Penanganan Umum Abortus
1) Lakukan penilaian awal untuk segera
menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat atau masih cukup
stabil)
2) Pada kondisi gawat darurat, segera
upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik
atau merujuk)
3) Penilaian medik untuk menentukan
tindakan di fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk ke rumah sakit.
4) Bila pasien syok atau kondisinya
memburuk akibat perdarahan hebat, segera atasi komplikasi tersebut.
5) Gunakan jarum infus besar (ukuran16 G
atau lebih besar) dan berikan tetesan cepat (500 ml dalam 2 jam pertama)
larutan garam fisiologis atau Ringer Laktat.
6) Periksa kadar Hb, golongan darah dan uji
padanan-silang (crossmatch)
7) Ingat : kemungkinan kehamilan ektopik
pada pasien hamil mudah dengan syok berat.
8) Bila terdapat tanda-tanda sepsis,
berikan antibiotika yang sesuai.
9) Temukan dan hentikan dengan segera
sumber perdarahan
10) Lakukan pemantauan ketat tentang kondisi
pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar