Laman

Sabtu, 18 Februari 2012

KISTA OVARIUM


1.  Pengertian
1)   Kista merupakan kantung yang berisi cairan dan dapat berlokasi dimana  saja dari tubuh.4
2)   Kista ovarium (indung telur) adalah rongga berbentuk kantung berisi  cairan didalam jaringan ovarium.5
3)   Kista ovarium mempunyai kemungkinan untuk berkembang menjadi tumor jinak maupun tumor ganas.6
2.  Klasifikasi Kista Ovarium
     Klasifikasi tumor ovari, sampai sekarang belum ada yang benar-benar memuaskan, baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis.
Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Golongan ini dibagi menjadi 2, yaitu kistik dan solid
1)      Tumor Kistik Ovarium
Tumor kistik ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi  terutama yang bersifat non neoplastik, seperti kista retensi yang  berasal dari corpus luteum. Tetapi disamping itu ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Oleh karena itu, tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan non neoplastik (fungsional) dan neoplastik.7
(1).  Kista Ovarium Non Neoplastik (fungsional)
           Macam-macam kista ovarium non neoplastik (fungsional), yaitu:
a.    Kista Folikel
     Kista folikel adalah struktur normal, fisiologis, sementara dan seringkali multiple, yang berasal dari kegagalan resorbsi cairan folikel dari yang tidak berkembang sempurna. Paling sering  terjadi pada wanita muda yang masih menstruasi dan merupakan kista yang paling lazim dijumpai oleh ovarium normal. Diameter kista berkisar dari ukuran mikroskopik   sampai 8 cm (rata-rata 2 cm).
     Kista folikel biasanya tidak bergejala dan menghilang dengan spontan dalam waktu < 60 hari. Jika muncul gejala, biasanya menyebabkan interval antar menstruasi yang sangat pendek atau sangat panjang. Perdarahan intraperitoneal dan torsi merupakan komplikasi yang jarang terjadi. Kista yang terus membesar dan menetap > 60 hari memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk     kista < 4 cm adalah pemeriksaan ultrasonografi awal, pemeriksaan ulang dalam waktu 6  minggu dan sekali lagi dalam waktu 8 minggu jika kista tetap ada. Pada kista folikel > 4 cm atau jika kista kecil menetap, pemberian kontrasepsi oral selama  4 - 8 minggu akan menyebabkan kista menghilang sendiri.
b.  Kista Korpus Luteum
     Korpus luteum disebut kista korpus luteum jika  berukuran > 3 cm. Kadang-kadang diameter kista ini dapat sebesar 10 cm (rata-rata 4 cm). Penyulit proses ini dapat terjadi akibat perdarahan atau dari kista korpus luteum.

     Tindakan operatif biasanya berupa kistektomi ovarii dengan mempertahankan ovarium. Operasi perlu dilakukan jika hemotorik cairan yang didapat melalui kuldosentesis > 15%. Namun jika perdarahan tidak begitu berat, rasa sakit dan nyeri tekan berhubungan dengan menstruasi yang terlambat atau amenorea, karena itu kista korpus luteum harus dibedakan dengan kehamilan ektopik, ruptur endometrium dan   torsi adneksa. Biasanya dilakukan dengan pemeriksaan HcG (Human Chorionik Gonadotropin) dan Ultrasonografi (USG). Kista yang menetap dapat menghilang setelah pemberian kontrasepsi oral selama 4 - 8 minggu.
c.   Korpus Teka Lutein

     Kista teka lutein biasanya bilateral, kecil dan lebih jarang dibanding kista folikel atau kista korpus luteum. Kista teka lutein diisi oleh cairan berwarna kekuning-kuningan. Berhubungan dengan penyakit trofoblastik kehamilan (misalnya mola hidatidosa, koriokarsinoma), kehamilan ganda atau kehamilan dengan penyulit diabetes melitus atau sensitisasi Rh, penyakit ovarium polikistik (Sindrom Stein Leventhal), dan pemberian zat perangsang ovulasi (misalnya klomifen atau terapi HcG).
Gejala-gejala yang timbul biasanya minimal (misalnya rasa penuh atau menekan pada pelvis), meskipun ukuran ovarium seluruhnya dapat sebesar 10 - 20 cm.8

     (2).  Kista Ovarium Neoplastik
Macam-macam kista neoplastik, yaitu:
a.  Kistoma Ovarii Simpleks
Kistoma ovarii simpleks adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan jernih yang serosa dan berwana kuning.
b. Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista ini berasal dari teratoma. Namun, pendapat lain mengatakan kista ini berasal dari epitel germinativum atau mempunyai asal yang sama dengan Tumor Brenner. Bentuk kista multilokular, biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar.
Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga timbul perlakatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale. Selain itu, bisa terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musim yang terus bertambah akibat pseudomiksoma peritonei.
c.  Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista umumnya unilokular, bila multilokular perlu di curigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar kista musinosum.
Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa intraabdominal dapat timbul asites.

d.   Kista Dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal berdiferensiasi sempurna dan lebih menonjol daripada mesoderm dan entoderm. Dinding kista keabu-abuan dan agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat terjadi perubahan kearah keganasan, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui proses partenogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri mendadak diperut bagian bawah karena torsi tangkai kista.9      
2) Tumor Solid Ovarium
(1)  Fibroma Ovarii
     Tumor ini dapat mencapai diameter 2 sampai 30 cm, dan beratnya dapat mencapai 20 kilogram, dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata, konsistensi keras, warnanya merah jambu keabu-abuan. Tentang kepadatan tumor, ada yang konsistensinya memang betul-betul keras yang disebut fibroma durum; sebaliknya, ada yang cukup lunak dan disebut fibroma molle. Kalau tumor dibelah, permukaannya biasanya homogen. Akan tetapi, pada tumor yang agak besar mungkin terdapat bagian-bagian yang menjadi cair karena nekrosis.
(2)  Tumor Brenner
     Besar tumor ini baraneka ragam, dari yang kecil (garis tengahnya kurang dari 5 cm) sampai yang beratnya beberapa kilogram. Lazimnya tumor unilateral, yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma, dengan kista-kista kecil (multikistik). Kadang-kadang pada tumor ini ditemukan sindrom meigs.
(3)  
 Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)
     Tumor ini sangat jarang, dalam kepustakaan dunia hingga kini hanya dilaporkan 30 kasus. Tumor ini biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara 0,5 - 16 cm diameter.
Tentang asalnya ada beberapa teori, yang mendapat dukungan ialah 2 teori, yang satu menyatakan bahwa tumor berasal dari sel-sel mesenkhim folikel primordial, yang lain mengatakan dari sel adrenal aktopik dalam ovarium.10
3.  Etiologi
     Belum jelas diketahui, ovarium bertambah tua dalam fungsi tetapi tak pernah menjadi tua untuk menjadi kanker.11
4.  Anatomi dan Fisiologi Organ Genetalia Interna Wanita
     Organ genetalia wanita terdiri dari dari organ genetalia eksterna dan organ genetalia interna. Tapi dalam bab ini, penulis membagi hanya pada organ genetalia interna, sesuai masalah yang akan di bahas yaitu kista ovarium yang ada ovarium ini terletak pada organ genetalia interna.
1)  Vagina
Merupakan suatu penghubung antara introitus dan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari pinggir atas simfisis kepromontorium. Dinding depan dan belakangnya berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya 6,5 cm dan 9 cm.

2)  Uterus
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos, ukuran panjang uterus adalah 7 - 7,5 cm, dan lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm.
3)      Tuba Fallopii
Tuba Fallopii terdiri atas:
(1)      Pars interstisialis terletak di bagian yang terdapat didinding
(2)      Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
(3)      Pars ampularis terletak dibagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi.
(4)      Infundibulum terletak dibagian ujung tuba yang terbuka kearah   abdomen da mempunyai fimbria.
4)   Ovarium
Pada wanita umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung dibagian belakang ligamentumlatum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm,  lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.12
5.   Patofisiologi
Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang merupakan pembesaran sederhana konstituen ovarium normal, folikel degraft atau   korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epitelium ovarium.13

6.  Gambaran Klinik Tumor Ovarium
Pertumbuhan tumor ovarium dapat memberikan gejala karena besarnya, terdapat perubahan hormonal atau penyulit yang terjadi.   Tumor-tumor yang diameternya kecil sering ditemukan secara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti.
Gejala klinis akibat kista ovarium dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)      Tanpa Gejala
2)      Gangguan Gastrointestinal:
(1) Mual/muntah
(2) Diare
(3) Ketidaknyamanan (perut terasa penuh, penuh dengan gas (gas sensation))
3)  Manifestasi Gangguan Hormonal
(1)  Hiper-estrogen (granulos sel tumor)
a.  Pubertas prekok
a.       Hyperplasia glandulare-adenokarsinoma endemetrium
b.      Perdarahan ireguler/perdarahan pascamenopause
(2)  Hormon Androgen (arenoblastoma)
a.       Virilisasi penderita (hirsutisme, perubahan suara, hipertrofi)
(3)  Paratiroid Substansi Hormon:
a.       Hiperkalsemia darah
b.      Osteoporosis
4)   Manifestasi gangguan sirkulasi (edema tungkai bawah dan tromboflebitis, metastase peritoneum, asites)

      Dasar diagnosis dini kemungkinan kista ovarium:
      (1)  Riwayat
     Keluarga ada yang menderita kista ovarium. Adanya keluhan yang bersifat insidius/tidak jelas atau semu, silent/tersembunyi, perut teras penuh, perut terasa penuh gas (bloating sensation), dan perdarahan ireguler pasca menopause.
      (2)  Palpasi
Mungkin teraba tumor kecil atau sudah besar.
      (3)  USG (Ultrasonografi)
     Perlu pengalaman ultrasonografer. Ultrasonografi aliran darah  dinamik lebih meyakinkan.
(4) Tumor marker
     Sesuatu yang memberi ciri atau yang dipakai sebagai ciri, substansi   biokimia yang menunjukkan neoplasia, yang spesifik, sensitive dan proporsional terhadap muatan tumor.14
7.  Penatalaksanaan
     Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor  ovarium non neoplastik tidak. Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat  membesar yang menyebabkan nyeri dibagian perut. Pengobatan yang dilakukan tergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita.15 
1)     
Penatalaksanaan kista non neoplastik (fungsional)
Pemberian kontrasepsi oral setiap hari selama 4 - 8 minggu akan menghilangkan 80% massa ovarium kistik fungsional yang tidak memerlukan pembedahan. Pembedahan lesi-lesi jinak pada pasien pre menopause adalah pengangkatan lesi (kistektomi), bukan ooforektomi. Indikasi umum tindakan operasi merupakan indikasi pembedahan eksplorasi pada pasien dengan tumor ovarium.8
2)      Penatalaksanaan Kista Ovarii Simpleks
Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.
3)      Penatalaksanaan Kistadenoma ovarii musinosum         
Penatalaksanaan dengan mengangkat kista in toto tanpa fungsi terlebih dulu dengan atau tanpa salpingo-ooforektomi tergantung besarnya kista.
4)      Penatalaksanaan Kistadenoma Serosum
Penatalaksanaan umumnya sama dengan kistadenoma ovarii musinosum.
5)      Penatalaksanaan Kista Dermoid
Penatalaksanaan dengan mengangkat kista dermoid bersama seluruh ovarium.9

Sumber:
1.      Faisal Yatim. Penyakit Kandungan. Pustaka Populer Obor. Jakarta: 2008;17

2.      Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC: 1998; 416
3.      Sastrawinata, Ginekologi. Universitas Padjadjaran Bandung.  Bandung; 1998; 176-182
4.      Ralp, Martin, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, 2009, Hal. 571-594
5.      Mansjoer Arief. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, 2001; 338-389
6.      Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kandungan. Editor. Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta: 2007; 362-365
7.      Murah Manoe, Syahrul Rauf, Hendrie Usmany, Pedoman Diagnosis Terapi Obstetri dan Ginekologi, Jakarta: 1999; 250
8.      Hanifa Wiknojosastro. Ilmu Kebidanan. Editor. Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta: 2005; 34-44
9.      Suzanne C Smeltzer, Brenda G Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta. EGC: 2002; 1555-1557
10.  Ida Ayu Chandranita M, Ida Bagus Fajar M, Ida Bagus Gde M. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.  Jakarta : EGC, 2008; 333-337

1 komentar:

  1. thanks admin sudah berbagi informasi , disni juga bagus informasi mengenai kista ovarium atau bisa juga kesini http://www.tanyadok.com/sehat-wanita/kapan-kista-ovarium-disebut-bahaya

    BalasHapus