Laman

Sabtu, 18 Februari 2012

PAP SMEAR


2.1.1. Pengertian Pap smear
     Pemeriksaan sitologi vaginal yang teratur dan berkala dilakukan untuk kepentingan diagnosis dini karsinoma servis uteri dan karsinoma uteri karena Papanicolau dalam tahun 1928 yang menganjurkan cara pemeriksaan ini, maka sekarang sudah lazim penggunaan istilah  Pap’Smear 10`
     Pap smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel disekitar leher rahim. Tes Pap smear adalah suatu langkah skrining bukan pengobatan, oleh karena itu semakin dini gejala awal penyakit kanker rahim diketahui, semakin mudah pengobatan dan penanganannya.4
           Pap smear adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim atau scrapping, untuk mendapatkan sel-sel leher rahim untuk kemudian diperiksa. Pap smear juga merupakan tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker, atau suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa dengan menggunakan mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.6,11         
         
2.1.2. Manfaat pemeriksaan Pap smear
1) Evaluasi sitohormonal
     Menentukan status hormonal seorang wanita, menentukan adanya gangguan hormonal, menentukan ada tidaknya ovulasi pada kasus infertilitas, menentukan apakah kehamilan muda terancam abortus, dan menilai ada tidaknya stimulasi estrogen pada wanita yang telah melakukan ooforektomi atau mereka yang mendapatkan terapi estrogen peroral.
2) Mendiagnosis peradangan
     Peradangan pada vagina dan serviks pada umumnya dapat didiagnosis baik  peradangan akut maupun kronis sebahagian besar akan memberikan gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan apusan Pap sesuai dengan organisme penyebabnya.
3) Indetifikasi organisme penyebab peradangan
     Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks sulit diidentifikasi dengan pulasan Pap, tetapi beberapa macam  infeksi oleh kuman tertentu menimbulkan perubahan sel yang khas pada sediaan apusan Pap sehingga berdasarkan perubahan  yang ada pada sel tersebut dapat diperkirakan organisme penyebabnya.
4) Mendiagnosa  kelainan pra kanker (displasia) serviks dan kanker serviks dini   atau lanjut (karsinoma insitu/invasif )
     Manfaat sitoligi apusan Pap yang paling banyak dikenal dn digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lasi prakanker atau kanker serviks.

5) Memantau hasil terapi
     Memahami hasil terapi kasus infertilitas atau gangguan endokrin terapi radiasi pada kasus kanker serviks yang telah dioperasi atau diobati dengan radiasi, dan hasil terapi lesi prakanker.12
     Selain itu pemeriksaan sitologi vagina dapat dipakai juga untuk secara tidak langsung mengetahui fungsi hormonal karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan-perubahan khas pada sel-sel selaput vagina.8
     Pemeriksaan sitologi dari cairan liang senggama dan cairan apa saja untuk menetapkan secara dini kemungkinan adanya keganasan dikemukakan bahwa sel yang  lepas dapat dicat dan diperiksa untuk mendapatkan kemungkinan keganasan secara dini.    

2.1.3. Indikasi Pemeriksaan Pap smear
     Meskipun Pap smear tidak dengan sendirinya mencegah kanker, pemeriksaan ini merupakan cara mendeteksi adanya perubahan yang bersifat pra kanker. Apabila kelainan ini diterapi, kanker biasanya tidak akan berkembang. Sehingga dengan melakukan suatu Pap smear dan berbagai lanjutan yang anda perlukan sebenarnya melakukan tindakan pencegahan terhadap kanker. Alasan para wanita untuk tidak melakukan Pap smear biasanya adalah psikologis.13
     Ketakutan yang lain adalah kalau Pap smear akan menyatakan bahwa  mereka menderita kanker sehingga mereka lebih memilih tidak mengetahuinya dan menghindarinya dan mereka secara salah menganggap bahwa kegunaan pemeriksaan Pap smear adalah tes untuk kanker. Padahal tes tersebut adalah untuk melihat perubahan yang bersifat prakanker. Akan tetapi, pada kejadian       di sekolah yang remaja putrinya berkelompok masing-masing enam orang ditanya        Mengapa anda memerlukan Pap smear, sebagian besar telah yakin bahwa tes tersebut adalah untuk mendeteksi kanker. Hal ini mengkhawatirkan bukan saja karena mereka telah mendapat informasi yang salah dan akan hidup dengan seseorang yang pada akhirnya akan mengatakan pada mereka hal yang benar, tetapi juga karena banyak wanita yang tidak menganggap  diri mereka sendiri masuk dalam kelompok  risiko terkena kanker leher rahim. Gagasan yang salah tentang hal ini menjadikan tes tersebut tidak berperanan penting bagi mereka sehingga menyakinkan mereka bahwa tes tersebut tidak ditujukan bagi mereka dan oleh karena itu, mereka merasa tidak perlu melakukan tes tersebut. Semua wanita berada pada risiko terkena kanker leher rahim  sehingga merupakan  alasan mengapa Pap smear dilakukan.13
     Adapun golongan berisiko kanker serviks yang harus melakukan pemeriksaan Pap smear adalah :
1)   Wanita yang aktif secara seksual  yaitu memiliki riwayat seksual pertama pada usia di bawah 15 tahun, juga berisiko bila berhubungan dengan pria yang melakukan hubungan seks dengan beberapa  mitra seks atau berganti-ganti pasangan.
2)   Wanita yang mengkonsumsi kantrasepsi oral dalam jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun dapat menimbulkan risiko relatif 1,53 kali. WHO (World Health Organization) melaporkan risiko relatif pada pemakaian oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai lamanya pemakaian.
3)    Wanita yang merokok, karena bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap seperti nikotin yang masuk ke dalam tubuh bereaksi atau terangsang dan menimbulkan infeksi virus dan konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan dalam serum.
4) Wanita yang kurang mengkomsumsi bahan makanan yang mengandung bahan antioksidan yang dapat mencegah kanker seperti sayuran yang berwarna hijau, wortel, tomat, brokoli, kol, jeruk, anggur dan bawang.14    

2.1.4. Tata Cara Pelaksanaan Pap smear
     Pemeriksaan apusan Pap merupakan suatu keharusan bagi wanita sebagai sarana pencegahan dan deteksi dini kanker serviks yang seyogyanya dilaksanakan oleh setiap wanita yang telah menikah dengan umur kurang lebih 65 tahun, bila dua kali pemeriksaan apusan Pap smear terakhir negatif dan tidak mempunyai riwayat hasil pemeriksaan abnormal sebelumnya. Departemen kesehatan menganjurkan bahwa semua wanita yang memiliki usia 20 – 60 tahun harus melakukan Pap smear paling tidak setiap lima tahun.13
     The British Medical Association Family Health Enccyclopedia menganjurkan bahwa seorang wanita harus melakukan Pap smear dalam 6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan seksual, dengan periksa Pap smear kedua 6-12 bulan setelah Pap smear pertama (arena suatu perubahan kecil dapat menghilangkan suatu abnormalitas dalam suatu Pap smear) dan hasil yang diberikan adalah normal pada selang waktu 3 tahunan selama masa hidupnya. Para ahli di Maria Stopes Internasional menganjurkan agar kita melakukan Pap smear setiap tahun meskipun itu tidak memungkinkan bagi NHSS (National Health Surveillance System) untuk memberikan suatu pelayanan regular.13
     Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara berkala minimal satu tahun sekali walaupun wanita itu tidak mempunyai keluhan pada organ saluran genital, karena kanker serviks pada stadium dini biasanya tanpa keluhan dan dengan mata biasa tidak mungkin dapat dideteksi. Pemeriksan skrining apusan Pap smear berkala, diharapkan dapat menemukan kasus-kasus kanker serviks dini atau lesi pra kanker yang belum menimbulkan gejala secara klinik, sehingga dapat dilakukan terapi secara tuntas.12

1) Cara Pengambilan Cairan Untuk Pap smear
    Bahan pemeriksanan apusan ;
(1) Sekret vaginal, diambil  dengan menghapus dinding lateral vagina    sepertiga  bagian atas.
(2)  Sekret servikal (endoserviks), diambil dengan menghapus seluruh  permukaan serviks sekitar orifisium uteri eksternum (OUE)
(3) Sekret Endoservikal, sekret diambil dengan menghapus mukosa endoserviks dan daerah squamo-   columna jungtion.
4) Sekret en dometrial, diambil dengan menghapus mukosa endometrium dalam                                                                     kavum uteri dengan alat khusus disebut sapu endometrium.
(5)  Sekret forniks posterior, diambil dengan menghapus permukaan mukosa forniks posterior vagina 12   
  
2)      Cara pengambilan bahan apusan
(1) Sekret vaginal, diambil dengan menghapus dinding lateral vagina bagian atas dengan spatula Ayre
(2)   Sekret servikal, diambil dengan menghapus seluruh permukaan portio serviks   sekitar orifisium uteri eksternum (OUE)
(3)    Sekret endoservikal, sekret diambil dengan menghapus permukaan mukosa  kanalis endoserviks dan daerah squamo – columnar junction dengan bantuan alat pengambil bahan sediaan endoserviks yaitu kapas lidi atau cytobrush.
(4)  Sekret endometrial, menghapus permukaan mukosa endometrium, dengan alat  khusus disebut sapu endometrium
1)   Cara Fiksasi Apusan
(1)   Cara basah
     Setelah sediaan selesai dibuat, sewaktu sekret masih segar, masukkan segera kedalam alcohol 95% setelah difiksasi 30 menit, sediaan diangkat dan dikeringkan atau dapat dikirim dalam keadaan cairan fiksasi dalam botol.
(2)  Cara kering
     Setelah sediaan selesai dibuat sewaktu sekret masih segar semprotkan hair spray pada kaca objek dengan jarak kurang lebih 10 – 15 cm, sebanyak 2 kali sampai 4 kali, keringkan dengan membiarkannya diudara terbuka selama 5 – 10 menit, setelah kering maka sediaan siap dikirim ke Laboratorim    sitologi.  
     Syarat utama cairan yang akan diambil adalah tidak boleh bercampur  dengan cairan lain yang dapat mengganggu pemeriksaannya.12
 Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut:
(1)   Cairan yang akan akan diambil dibagian luar genitalia, dibiarkan sebagaimana adanya, jangan dicuci sekalipun berbau  
(2)   Cairan liang senggama, jangan dicuci menjelang pengambilan bahannya. Jangan melakukan hubungan seks sedikitnya tiga hari dan tidak boleh dalam keadaan menstruasi
(3)   Sekret vaginal harus benar-benar berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas 15
Dalam diagnostik tumor ganas dari laboratorium diperoleh hasil menurut klasifikasi  Papanicolau :
Kelas I     berarti negatif
Kelas II    berarti ada sel atipik, akan tetapi  tidak mencurigakan
Kelas III   berarti ada sel atipik dicurigai keganasan
Kelas IV   berarti ada kemungkinan tumor ganas
Kelas V    bararti jelas tumor ganas 10

sumber :
  1. Heffner.Lj, Schist.DJ, The reproductive system at a glance, Amalia  S (Editor). At a glance Sistem reproduksi, Jakarta : Erlangga. 2006.
  2. Suwiyoga K . Tes human papilomavirus sebagai skrining alternatif kanker serviks,CDK, edisi 151, hal 29, Jakarta : Kalbe farma. 2006 
  3. Eti S. Kanker serviks endometrium dan ovarium pembunuh nomor satu wanita. 2009.
  4. Candranita M, I.B.G. Fajar Manuaba, I.B.G Manuaba. Gawat darurat obstetri ginekologi sosail untuk profesi bidan. Jakarta : EGC. 2008
  5. Nasaruddin,N . Evaluasi kadar petanda tumor antigen scc dalam menilai respon kemoterapi terhadap penderita kanker serviks stadium lanjut. Makassar: 2004
  6. Ali B. Menopause dan andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003
  7.  Hanifa,W. (editor). Ilmu kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006.
  8.  Julisar L, Sitologi pap smear : Alat pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim. Jakarta : EGC. 2009
  9.  Evennett, K. Surya S (editor). Pap Smear : Apa yang perlu anda ketahui? Jakarta : Arcan ; 2003.
  10.  Ida B, Memahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta : Arcan. 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar