Laman

Selasa, 28 Februari 2012

Konsep Dasar Persalinan


1.      Pengertian
a.       Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Sinopsis Obstetri, 2002:91)
b.      Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Obstetri Fisiologis UNPAD, 1983:221)
c.       Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002:100)
d.      Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Ilmu Kebidanan, 2002:180).
2.      Klasifikasi Persalinan
a.       Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan his dan tenaga ibu sendiri.
b.      Persalinan buatan
Bila persalinan berlangsung setelah dilakukan tindakan misalnya vakum, forsep, dan seksio cesaria.
c.       Persalinan anjuran
Bila persalinan berlangsung setelah pemberian rangsangan sehingga terdapat kekuatan untuk persalinan.
3.      Etiologi Persalinan
Penyebab terjaninya persalinan belum diketahui benar. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain:
a.       Teori pengaruh hormon
Satu sampai dua minggu belum partus terjadi penurunan kadar hormonesterogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos dinding rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul HIS bila kadar progesteron turun.
b.      Teori plasenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunnya kadar esterogen dan progesteron yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c.       Teori distress rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan hiskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d.      Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion (fleksos Frankenhaoser). Bila ganglion ini ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e.       Induksi partus(induction of labor), partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
1)      Gagang laminaria: Laminaria dimasukkan kedalam kanalis servikalis dengan tujaun merangsang fleksus frankenhauser.
2)      Amniotomi: Pemecahan ketuban.
3)      Oksitocin Drips: Pemberian oksitosin menurut tetesan permenit.
f.       Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis anterior, sehingga terjadi perubahan keseimbangan esterogen dan progesteron yang dapat mengubaha sensitifitas otot rahim sehingga sering terjadi kontraksi braxton HIS, menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, rahim sehingga persalinan dapat dimulai. (Manuaba I.B.G, 1998, hal.159)
g.      Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur lima belas minggu, yang dikeluarkan oleh desidua, disamping itu pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi sehingga prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalnan.
4.      Faktor yang perlu diperhatikan dalam persalinan
a.       Passage (jalan lahir) misalnya type panggul, dan struktur tulang panggul.
b.      Passenger (faktor janin) misalnya bentuk dan ukuran kepala bayi, presentasi janin, sikap janin, dan posisi janin.
c.       Power adalah frekwensi, lamanya dan kekuatan kontraksi uterus yang mengakibatkan tertarik dan terbukanya serviks secara komplit.
d.      Posisi juga dianggap mempengaruhi persalinan seperti posisi setengah duduk, jongkok dan sebagainya.
e.       Psychologis
Kondisi psikis pasien, tersedianya dorongan positif, persiapan persalinan, pengalaman lalu dan strategi adaptasi.
5.      Kekuatan yang mendorong janin keluar
a.       HIS
        Kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat :
1)    Kontraksi simetris
2)    Fundus dominan
3)    Relaksasi
4)    Relaksasi
Sifat-sifat lain dari HIS adalah :
1)    Involunter
2)    Intermiten
3)    Terasa sakit
4)    Terkoordinasi dan simetris
2)    Kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
Daftar catatan tentang HIS
1)    Frekuensi
2)    Amplitudo
3)    Aktivitas HIS
4)    Durasi HIS
5)    Datangnya HIS
6)    Interval
b.       Uterus tonika dalam obstetri
6.      Diagnosa Persalinan
a.       Kala I (kala pembukaan)
Partus dimulai ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pecahnya kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka.
Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
1)      Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.
2)      Fase aktif, berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 subfase :
a)      Fase akselerasi berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
b)      Fase dilatasi maksimal selama 2 jam dan pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
c)      Fase deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.
b.      Kala II (kala pengeluaran janin)
Pada pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, dan cepat kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk keruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara refletoris menimbulkan rasa mengedan karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti buang air besar, dengan anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan , vulba membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti dengan seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 ½  jam dan pada multi ½ sampai 1 jam.
c.       Kala III (kala pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudiaan timbul HIS plasenta dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, dan terdorong kedalam vagina dan akan hadir spontan dan dengan sedikit dorongan dari atas sympisis maka plasenta akan lahir yang berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Kala III berlangsung ½ jam pada primi dan multi ¼ jam.
d.      Kala IV (kala pengawasan)
Adalah kata pengawasan setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
7.      Mekanisme persalinan
a.       Turunnya kepala
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
- Masuknya kepala dalam PAP
- Melajunya kepala
Pembagian ini terutama berlaku bagi primigravida yang menyebabkan
majunya kepala.
- Tekanan cairan intra uterin
- Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
- Kekuatan mengejan
- Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
b.      Flexi
       Dengan majunya kepala biasanya juga flexi bertambah hingga UUK jelas lebih rendah dari UUB. Keuntungan dari bertambahnya flexi adalah
ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir diameter sub occipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter sub occipito frontalis (11 cm).
c.       Putaran  paksi dalam
       Adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan bawah sympisis.
d.      Extensi
       Setelah putar paksi selesai dan kepala sampai ke dasar panggul, terjadilah atau defleksi dari kepala.    
e.       Putar paksi luar
       Setelah kepala lahir, maka kepala akan memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena
putar paksi dalam.
f.       Expulsi
       Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah sympisis dan menjadi hypomoglion untuk keluaran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan posisi jalan lahir.



Sumber :

1.      Hanifa W, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, 2005.
2.      Cunningham. Obstetric Williams, edisi 21.Jakarta : EGC. 2008
3.      Abdul Bari S, Gulardi Hanif W, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Editor Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP. 2002.
4.      Gulardi Wiknjosastro. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Obstetri Esensial. Jakarta : JNPK – KR. 2008.
5.      Klein, Susan. Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta : Pallmall . 2008.
6.      Saifuddin, A.B.  Buku  Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.  Jakarta : EGC. 2000.
7.      Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 1. Jakarta : EGC. 2007.
8.      Manuaba I.B.G. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998.
9.      Bibilung, 2008. Gizi Ibu Hamil dan Bayinya, Wordpress.com, Akses 17 Maret 2008.
10.  Prawirohardjo S, 2002 , Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar