1.
Pengertian
a.
Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup
ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Sinopsis
Obstetri, 2002:91)
b.
Persalinan
adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
(Obstetri Fisiologis UNPAD, 1983:221)
c.
Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002:100)
d. Partus adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dalam uterus melalui vagina ke
dunia luar. (Ilmu Kebidanan, 2002:180).
2.
Klasifikasi Persalinan
a.
Persalinan
spontan
Bila
persalinan berlangsung dengan his dan tenaga ibu sendiri.
b.
Persalinan
buatan
Bila
persalinan berlangsung setelah dilakukan tindakan misalnya vakum, forsep, dan
seksio cesaria.
c.
Persalinan
anjuran
Bila persalinan
berlangsung setelah pemberian rangsangan sehingga terdapat kekuatan untuk
persalinan.
3.
Etiologi Persalinan
Penyebab terjaninya persalinan
belum diketahui benar. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain:
a. Teori
pengaruh hormon
Satu
sampai dua minggu belum partus terjadi penurunan kadar hormonesterogen dan
progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos dinding rahim
dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul HIS bila kadar
progesteron turun.
b. Teori
plasenta menjadi tua
Akan
menyebabkan turunnya kadar esterogen dan progesteron yang akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori
distress rahim
Rahim
yang menjadi besar dan meregang menyebabkan hiskemia otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori
Iritasi Mekanik
Di
belakang serviks terletak ganglion (fleksos Frankenhaoser). Bila ganglion ini
ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e. Induksi
partus(induction of labor), partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
1) Gagang
laminaria: Laminaria dimasukkan kedalam kanalis servikalis dengan tujaun
merangsang fleksus frankenhauser.
2) Amniotomi:
Pemecahan ketuban.
3) Oksitocin
Drips: Pemberian oksitosin menurut tetesan permenit.
f. Teori
Oksitosin Internal
Oksitosin
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis anterior, sehingga terjadi perubahan
keseimbangan esterogen dan progesteron yang dapat mengubaha sensitifitas otot
rahim sehingga sering terjadi kontraksi braxton HIS, menurunnya konsentrasi
progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan
aktifitas, rahim sehingga persalinan dapat dimulai. (Manuaba I.B.G, 1998,
hal.159)
g. Teori
Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat
sejak umur lima belas minggu, yang dikeluarkan oleh desidua, disamping itu
pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga hasil konsepsi sehingga prostaglandin dianggap sebagai pemicu
terjadinya persalnan.
4.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam persalinan
a. Passage
(jalan lahir) misalnya type panggul, dan struktur tulang panggul.
b. Passenger
(faktor janin) misalnya bentuk dan ukuran kepala bayi, presentasi janin, sikap
janin, dan posisi janin.
c. Power
adalah frekwensi, lamanya dan kekuatan kontraksi uterus yang mengakibatkan
tertarik dan terbukanya serviks secara komplit.
d. Posisi
juga dianggap mempengaruhi persalinan seperti posisi setengah duduk, jongkok
dan sebagainya.
e. Psychologis
Kondisi psikis pasien, tersedianya
dorongan positif, persiapan persalinan, pengalaman lalu dan strategi adaptasi.
5.
Kekuatan yang mendorong janin keluar
a.
HIS
Kontraksi
uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat :
1)
Kontraksi
simetris
2)
Fundus dominan
3)
Relaksasi
4)
Relaksasi
Sifat-sifat
lain dari HIS adalah :
1)
Involunter
2)
Intermiten
3)
Terasa sakit
4)
Terkoordinasi
dan simetris
2)
Kadang-kadang
dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
Daftar
catatan tentang HIS
1)
Frekuensi
2)
Amplitudo
3)
Aktivitas HIS
4)
Durasi HIS
5)
Datangnya HIS
6)
Interval
b.
Uterus tonika dalam obstetri
6.
Diagnosa Persalinan
a.
Kala I (kala
pembukaan)
Partus dimulai ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah (bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacement). Darah berasal dari pecahnya kapiler sekitar kanalis
servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka.
Kala
pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
1)
Fase laten : dimana
pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam
7-8 jam.
2)
Fase aktif,
berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 subfase :
a)
Fase akselerasi
berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
b)
Fase dilatasi
maksimal selama 2 jam dan pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
c)
Fase deselerasi
berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.
b.
Kala II (kala
pengeluaran janin)
Pada pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, dan
cepat kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk keruang
panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
refletoris menimbulkan rasa mengedan karena tekanan pada rektum, ibu merasa
seperti buang air besar, dengan anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin
mulai kelihatan , vulba membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang
terpimpin akan lahirlah kepala diikuti dengan seluruh badan janin. Kala II pada
primi 1 ½ jam dan pada multi ½ sampai 1
jam.
c.
Kala III (kala
pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat
sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi
plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudiaan timbul
HIS plasenta dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta
terlepas, dan terdorong kedalam vagina dan akan hadir spontan dan dengan
sedikit dorongan dari atas sympisis maka plasenta akan lahir yang berlangsung
5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah
kira-kira 100-200 cc. Kala III berlangsung ½ jam pada primi dan multi ¼ jam.
d.
Kala IV (kala
pengawasan)
Adalah
kata pengawasan setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama
terhadap bahaya perdarahan post partum.
7.
Mekanisme persalinan
a.
Turunnya kepala
Turunnya
kepala dapat dibagi dalam :
-
Masuknya kepala dalam PAP
-
Melajunya kepala
Pembagian
ini terutama berlaku bagi primigravida yang menyebabkan
majunya
kepala.
-
Tekanan cairan intra uterin
-
Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
-
Kekuatan mengejan
-
Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
b. Flexi
Dengan
majunya kepala biasanya juga flexi bertambah hingga UUK jelas lebih rendah dari UUB. Keuntungan
dari bertambahnya flexi adalah
ukuran
kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir diameter sub occipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan
diameter sub occipito frontalis (11 cm).
c. Putaran paksi
dalam
Adalah
pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar
ke depan bawah sympisis.
d. Extensi
Setelah
putar paksi selesai dan kepala sampai ke dasar panggul, terjadilah atau defleksi dari kepala.
e. Putar paksi luar
Setelah
kepala lahir, maka kepala akan memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan
torsi pada leher yang terjadi karena
putar
paksi dalam.
f. Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah sympisis dan menjadi hypomoglion untuk keluaran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan posisi jalan lahir.
Sumber :
1. Hanifa
W, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, 2005.
2. Cunningham.
Obstetric Williams, edisi 21.Jakarta : EGC. 2008
3. Abdul
Bari S, Gulardi Hanif W, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Editor Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP. 2002.
4. Gulardi
Wiknjosastro. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) Asuhan Obstetri Esensial. Jakarta : JNPK – KR. 2008.
5. Klein, Susan. Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta : Pallmall .
2008.
6. Saifuddin, A.B. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : EGC. 2000.
7. Varney,
Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 1. Jakarta : EGC. 2007.
8. Manuaba
I.B.G. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998.
9.
Bibilung, 2008. Gizi
Ibu Hamil dan Bayinya, Wordpress.com, Akses 17 Maret 2008.
10.
Prawirohardjo S, 2002 , Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar