- Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah merupakan suatu cara
kontrasepsi yang diberikan dengan cara menyuntikkan hormon secara intramuskuler
pada otot bokong (muskulus gluteus) agak dalam untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
- Macam – Macam Kontrasepsi Suntik
a.
Depo Provera
1)
Pengertian
Depo Provera adalah jenis kontrasepsi suntik yang berisi depot
medoksiprogerteron asetat dan diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara
intramuskuler setiap 12 minggu. (Saifuddin,
2003)
2)
Cara
Kerja
a)
Menghalangi
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan LHRF (Luteinizing Honrmone Releasing Factor) dan FSHRF (Follicle Stimulating Hormone Releasing
Factor).
b)
Merubah lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat
penetrasi sperma.
c)
Menimbulkan perubahan pada endometrium sehingga tidak
memungkinkan terjadinya nidasi.
d)
Merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba.
(Mochtar, 1998)
3)
Keuntungan
a)
Efektifitas tinggi
b)
Bertahan sampai 12 minggu
c)
Penurunan dismenorea dan menoragia yang menyebabkan
anemia berkurang.
d)
Penurunan gejala pramenstruasi
e)
Penyakit radang panggul berkurang
f)
Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan
lendir serviks
g)
Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau
penggunaan antibiotik. (Everett, 2008)
4)
Efek Samping kontrasepsi
Gangguan haid
berupa amenorea, spotting (bercak darah) dan menoragia. Seperti halnya dengan
alat kontrasepsi hormonal lainnya, maka dijumpai pula keluhan mual, sakit
kepala, pusing, menggigil, mestalgia dan berat badan bertambah.
(Mochtar, 1998)
5)
Efek Non Kontrasepsi
a)
Depot medroxyprogesteron asetat telah diakui sebagai
terapi untuk karsinoma endometrium (primer maupun metastatik)
b)
Pada wanita yang sedang menyusui, depot
medroxyprogesteron asetat dapat menambah jumlah ASI
c)
Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong
mencegah anemia.
d)
Pada penderita penyakit Sickle cell (suatu penyakit
genetik), depot medroxyprogesteron asetat mengurangi rasa sakit dan terdapat
lebih sedikit sel darah merah abnormal.
e)
Depot medroxyprogesteron asetat juga memberikan proteksi
terhadap beberapa macam infeksi traktus genitalia.
f)
Depot medroxyprogesteron asetat mengurangi resiko karsinoma
ovarium dan karsinoma endometrium.
g)
Depot medroxyprogesteron asetat diperbolehkan di Amerika
Serikat untuk dipakai pada karsinoma ginjal (sebagai pengobatan alternatif).
h)
Depot medroxyprogesteron asetat dalam dosis sangat tinggi
digunakan untuk mengurangi kadar testosteron pada pria dengan kelakuan seksual
yang abnormal. (Hartanto,
2004)
6)
Indikasi
a)
Usia reproduksi
b)
Nullipara dan yang telah memiliki anak
c)
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
d)
Perokok
e)
Setelah abortus
f)
Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
g)
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
h)
Menggunakan obat untuk epilepsi atau tuberkolosis
i)
Anemia defesiensi besi
j)
Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
(Saifuddin, 2003)
7)
Kontra indikasi
a)
Hamil atau dicurigai hamil
b)
Karsinoma payudara
c)
Karsinoma trakstus genitalia
d)
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
e)
Diabetes melitus disertai komplikasi (Saifuddin, 2003)
8)
Cara pemberian depo provera
Waktu pasca persalinan (postpartum), dapat diberikan
suntikan KB pada hari ke 3-5 postpartum; atau sesudah air susu ibu berproduksi
atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit; atau 6-8 minggu pasca bersalin, asal
dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum melakukan koitus.
Pada pasca keguguran (post abortus), dapat diberikan
segera setelah selesai kuretase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah
sakit; atau 30 hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi.
Dalam
masa interval diberikan pada hari kelima haid
Depo-Provera
disuntikkan secara intramuskuler pada otot bokong (muskulus gluteus) agak
dalam. Sebelum diberikan, botol obat harus dikocok agak lama dulu sampai
seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik. Suntikkan
diberikan sekali setiap 3 bulan atau 12 minggu. (Mochtar, 1998)
9)
Farmakologi
a)
Tersedia dalam larutan mikrokristaline.
b)
Setelah satu minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar
puncak, lalu kadarnya tetap tinggi untuk 2-3 bulan, selanjutnya menurun
kembali.
c)
Ovulasi mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari
penyuntikan, tetapi umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau
lebih.
d)
Pada pemakaian jangka lama, tidak terjadi efek akumulatif
dari depot medroxyprogesteron asetat dalam darah/serum.
(Hartanto, 2004)
10)
Efektivitas
Efektifitasnya tinggi, cara pemberiannya sederhana, cukup
aman, kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama dan cocok untuk ibu
menyusui bayinya. Angka kegagalan
adalah 0 – 0,8%. (Mochtar, 1998)
b.
Cyclofem
1)
Pengertian
Jenis suntikan dalam kemasan 0,5 ml suspensi aqueous
steril yang berisi 25 mg Medroxyprogesteron asetat ditambah 5 mg Estradiol
cypionate yang diberikan secara intramuskuler setiap 4 minggu. (Hartanto, 2004)
2)
Mekanisme Kerja
a)
Menekan ovulasi
b)
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu.
c)
Menghambat transportasi garnet oleh tuba
d)
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu. (Saifuddin, 2003)
3)
Keuntungan
a)
Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
b)
Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan
c)
Kurang menimbulkan perdarahan – bercak atau perdarahan
ireguler lainnya.
d)
Kurang menimbulkan amenorea
e)
Pulihnya kesuburan setelah penghentian berlangsung cepat.
f)
Pemberiannya sederhana
g)
Tidak mengganggu hubungan seks (Saifuddin, 2003)
4)
Kerugian
a)
Penyuntikan lebih sering
b)
Biaya keseluruhan lebih tinggi
c)
Efek samping akibat estrogen yang dialami sebagian
wanita.
(Hartanto, 2004)
d)
Tidak menjamin perlindungan terhadap penyakit infeksi
menular seksual, hepatitis B virus.
e)
Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan
obat – obatan epilepsi atau tuberkulosis. (Saifuddin,
2003)
5)
Efek Samping kontrasepsi
a)
Sakit kepala
b)
Nyeri payudara ringan
c)
Mestalgia
d)
Nausea (mual)
e)
Pertambahan berat badan
f)
Terjadi perubahan pada pola haid
(Cunningham, 2006)
6)
Efek Non Kontrasepsi
a)
Mengurangi jumlah perdarahan
b)
Mengurangi nyeri saat haid
c)
Mencegah anemia
d)
Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium
e)
Mengurangi penyakit paudara jinak dan kista ovarium
f)
Mencegah kehamilan ektopik
g)
Melindungi klien dari jenis – jenis tertentu penyakit
radang panggul. (Saifuddin, 2003)
7)
Indikasi
a)
Usia reproduksi
b)
Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
c)
Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
d)
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang
tinggi.
e)
Pasca persalinan dan tidak menyusui
f)
Anemia
g)
Nyeri haid hebat
h)
Haid teratur
i)
Riwayat kehamilan ektopik
j)
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
(Saifuddin, 2003)
8)
Kontra indikasi
a)
Kehamilan
b)
Karsinoma payudara
c)
Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan
d)
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
e)
Karsinoma trakstus
genitalia
f)
Perdarahan abnormal uterus
g)
Depresi berat
h)
Diabetes Melitus
i)
Penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah
tinggi (>180/110mmHg)
j) Kelaian
pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain. (Saifuddin, 2003)
9)
Cara Pemberian cyclofem
a)
Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus
haid.
b)
Cyclofem disuntikkan secara intramuskuler pada otot
bokong (muskulus gluteus) agak dalam. Sebelum diberikan, botol obat harus
dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan
tercampur baik. Suntikkan diberikan sekali setiap 1 bulan atau 4 minggu. (Saifuddin, 2003)
10)
Farmakologi
Cycloprocera tersedia dalam kemasan
0,5 ml suspensi aqueous steril yang berisi 25 mg Medroxyprogesteron asetat
ditambah 5 mg Estradiol cypionate, ovulasi mungkin dapat kembali lebih cepat
dibanding DMPA dan akseptor biasanya mendapat haid setiap bulan. (Hartanto, 2004)
11) Efektivitas
Efektivitas dari jenis suntik setara dengan prosedur sterlisisasi wanita.
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan.