A. Pengertian
Kehamilan
adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, dengan lamanya 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan
adalah merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologi. Setiap wanita yang
mengalami organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi dan melakukan
hubungan seksual kepada pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinan
akan mengalami kehamilan.
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masa kehamilan adalah suatu proses
yang alamiah dan fisiologi, setiap wanita dengan organ reproduksi sehat yang dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin, dengan lamanya 280 hari terhitung dari
hari pertama haid terakhir.
B. Tanda–Tanda
Kehamilan
1. Tanda-tanda tidak
pasti :.
1)
Tidak mentruasi ; Walaupun ini merupakan
tanda pertama, jangan hal ini di pakai sebagai bukti yang positif biasa
saja menstruasi terlambat. Kasarnya saja, hal ini kadang-kadang dapat di sebabkan
oleh terlalu cemas karena
sangat ingin hamil sehingga emosi menghambat menstruasi.
2)
Menstruasi sedikit ; Beberapa wanita
terus mengalami menstruasi selama bulan terakhir pertama dan kedua, namun lebih sedikit dari
menstruasi normalnya dan umumnya cepat berakhir. .
3)
Rasa nyeri pada payudara ; Hal ini lebih umum pada wanita yang mengalami
ketidaknyamanan payudara saat mereka mengalami menstruasi. Bila proses menstruasi tidak terjadi dan payudara tetap
terasa bengkak dan sakit, mungkin hamil. Wanita yang normalnya tidak
memperhatikan hal ini saat menstruasi sekalipun, akan merasa sesak pada
payudara.
4)
Ngidam ; Sekitar 50% wanita hamil
mengalami mual/muntah
pada 6 sampai 12 minggu pertama. Walaupun ini umum terjadi pagi hari, namun
dapat terjadi kapan saja terjadi sepanjang hari.
5)
Ketidaknyamanan kandung kemih ; akan sering buang air kecil, karena kandung
kemih terasa lebih cepat penuh pada minggu pertama.
6)
Pengecapan yang aneh ; Bahkan sebelum
terjadi menstruasi, sebagian wanita merasakan pengecapan yang pada mulutnya.
Segera setelahnya, mereka mungkin akan tidak suka pada bahan–bahan yang mungkin
mengandung alkohol,
kopi, asap rokok, bahkan daging.
2.
Tanda kemungkinan Hamil
1) Tanda hegar
Tanda ini berdasarkan adanya uterus segmen
bawah yang lebih lunak dari pada bagian yang lain, adannya perubahan isthmus uteri yang menyebabkan
isthmus lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah kedua
jari dapat saling sentuh. Embrio belum mengisi seluruh ruang
uterus, tetapi biasanya bertempat diatas dekat dengan fundus uteri, jadi uterus
masih kosong.
2).
Tanda–tanda piskacek
Tanda ini berdasarkan adanya tempat
yang kosong pada rongga uterus.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan
yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut, karena embrio biasanya terletak disebelah atas. Oleh karena itu pada pemeriksaan
bimanual terasa benjolan yang
asimetris.
3) Tanda- tanda broxtan hicks.
Tanda–tanda ini berdasarkan adanya
kontraksi-kontraksi
dan relaksasi pada otot–otot uterus yang sedang membesar, hal ini terjadi sejak
minggu-minggu pertama dalam kehamilan, biasanya tidak mengakibatkan rasa sakit,
karenanya tidak pernah dirasakan oleh ibu, tanda ini dapat dirasakan waktu
mengadakan pemeriksaan bimanual.
4) Tanda–tanda Chadwick
Tanda–tanda Chadwick ini berdasarkan adanya konesti setempat ialah pada uterus karena uterus sangat banyak
membutuhkan darah,
sehingga vagina dan vulva
mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru–biruan. Pada pemeriksaan dalam dapat dilihat adanya
perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
4.
Reaksi ascheim-zondek
Reaksi berdasarkan adanya
progesterone yang berlebihan yang dikeluarkan kedalam air kemih disebut
pregnandiol. Tiap- tiap orang hamil air kemih nya mengandung pregnadiol. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada
kehamilan muda adalah air kemih pertama. Dengan tes kehamilan tertentu air
kemih dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini mungkin.10
3. Tanda Kehamilan Pasti
1) Gerakan
janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba juga bagian–bagian
janin.
2) Denyut
jantung janin :
(1) Didengar
dengan stetoskop monaoral Leanec,
(2) Dicatat
dan didengar dengan alat dopler.
(3) Dilihat
pada ultrasonografi (USG)
3)
Terlihat tulang–tulang janin.
C. Menentukan Usia Kehamilan
Bersama dengan
penyuluhan pasien sebagai persiapan perubahan–perubahan yang disebabkan oleh
kehamilan dan persalinan, penting sekali menetapkan tanggal mulai kehamilan
untuk menentukan, menilai tumbuh kembang janin, mengambil keputusan bila
intervensi kehamilan, mencegah persalinan prematur.
Umur hamil dapat ditentukan dengan :
1.
Menggunakan rumus Naegle
Rumus Naegle memperhitungkan
umur kehamilan berlangsung selama 280 hari. perhitungan kasarnya dapat dipakai
dengan menentukan hari pertama haid, sehingga perkiraan kelahiran dapat
ditetapkan rumus Naegle dapat dihitung. jika hari pertama haid terakhir
diketehui dan ± 28 hari maka rumus yang dipakai yaitu perkiraan partus menurut rumus ini :
Hari + 7, bulan – 3,
dan tahun + 1.
2.
Gerakan
pertama fetus.
Umumnya pada primigravida gerakan janin pertama
dirasakan oleh ibu pada kehamilan 18 minggu dan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu.
3.
Perkiraan tingginya fundus uteri.
Tabel
2.1
Perkiraan
Tinggi Fundus Uteri
Tinggi
fundus uteri
|
Umur
kehamilan
|
1/3 diatas simfisis
½ simfisis-pusat
2/3 di atas simfisis
Setinggi pusat
1/3 di atas pusat
½ pusat-prosesus xifoideus
Setinggi prosesus
xifoideus
Dua jari (4cm) dibawah
prosesus xifoideus
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
22 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Sumber
: Manuaba, 1998
Untuk menentukan umur
hamil melalui ultrasongrafi dengan mengukur bagian janin :
1)
Menentukan diameter kantongan gestasi.
2)
Menentukan jarak kepala–bokong.
3)
Menentukan jarak tulang biparietal.
4)
Menentukan lingkaran perut.
5)
Menentukan panjang tulang femur.
D. Perubahan Fisiologi Pada Wanita Hamil
1.
Uterus
Bulan
pertama kehamilan bentuk uteru seperti buah alvokat, agak gepeng, pada
kehamilan 4 bulan akan membesar pada bulan–bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progestron yang akan meningkat, pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, disamping serabut-serabut kologen yang adapun
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen srhingga uterus dapat
mengikuti pertumbiuhan janin. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat.
Selanjutnya, pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong
seperti telur. 8
Tafsiran
pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus.
1)
Uterus pada wanita tidak hamil kira-
kira sebesar telur ayam.
2)
Kehamilan 5 minggu
Kantong lengkap dengan diameter 1
cm yang terbungkus oleh vilicorialis,
dan ciri–ciri khas manusia belum ditemukan.
3)
Kehamilan 6 minggu
Merupakan tahap embrio yaitu
kantong berdiameter 2,3 cm berat 1 gram, kepala membesar, terbentuk tonjolan
lengan dan tungkai, jantung primitif terbentuk hubungan antar pembuluh darah
dalam korion dan sudah tumbuh dengan body stalk.
4)
Kehamilan 8 minggu, sebesar telur bebek.
5)
Kehamilan 10 minggu
Panjang embrio 4 cm, genetalia
externa terlihat, membran anus pecah, tangan kaki bisa dikenali terlihat bentuk
manusia.
6)
Kehamilan 12 minggu, sebesar telur
angsa, TFU diatas simpysis.
Panjang janin (fetus) 8 cm berat 15
gram jari tangan serta jari kaki, mata dan telinga, sirkulasi dan ginjal sudah
terbentuk. Septum nasi dan palatum telah menyatu, kelanjer endokrin dan sistem
saraf mulai berfungsi.
7)
Kekamilan 16 mimggu, sebesar kepakla
bayi atau sebesar tinju orang dewasa. TFU pertengahan simpysis dengan pusat.
Panjang janin 16 cm, berat 110
gram, jenis kelamin mudah dikenali, kuku jari tangan dapat terlihat, denyut
jantung terdengar jelas dan gerakkan janin teraba.
8)
Kehamilan 20 minggu, tiga jari bawah
pusat.
Merupakan perkembangan dasar kini
sudah lengkap yaitu panjang janin 22 cm, berat 13 gram, verniks pada kulit,
lanugo pada badan, alis mata dan janin kini secara hukum telah dianggap viabel.
9)
Kehamilan 24 minggu, TFU berada tepat
dipinggir atas pusat
Panjang janin 30 cm, berat 600
gram, kulit kerupuk lemak terkumpul dan perkembangan otak berlanjut.
10) Kahamilan
28 minggu, TFU terletak kira–kira 3 jari atas pusat atau sepertiga jari jarak
antara pusat prosessus xipodeus.
Panjang janin 35 cm, berat 1000
gram. Jika lahir bayi ini akan bergerak dengan kuat dan menangis.
11) Kehamilan
32 minggu, TFU terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xipodeus.
Panjang janin 42 cm berat 1700
gram, kulit berwarna merah dan keriput.
12) Kehamilan
36 minggu, TFU terletak kira–kira 1 jari dibawah prosessus xipodeus.
Panjang janin 46 cm, berat 2500
gram dan kuku sudah mencapai ujung jaringan tangan.
13) Kehamilan
40 minggu, TFU kira-kira 3 jari bawah prosessus xipodeus.8,12
Panjang 50 cm, berat 3400 gram,
tubuh bayi sudah terbungkus jaringan lemak, kulit berwarna merah, tidak keriput
dan semua organ berfungsi kecuali paru–paru.
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim ditetapkan dalam 3 tahap penting yaitu 9
1)
Umur kehamilan 0-2 minggu disebut tahap
ovum (telur) dan belum tampak berbentuk.
2)
Umur kehamilan 3–5 minggu disebut tahap
embrio. Sudah terdapat rancangan bentuk
alat–alat tubuh.
3)
Umur kehamilan > 5 minggu disebut
fetus (janin). Berbentuk manusia.
2.
Serviks uteri
Serviks
uteri dalam kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen, juga
korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks
ini banyak mengandung kologen. Akibat kadar estrogen, dan adanya
hypervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3.
Vagina dan vulva
Vagina
dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hypervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick, warna porsio pun tampak livide.pembuluh–pembuluh darah alat genetalia interna akan
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi ada alat-alat
genetalia tersebut meningkat.
4.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih dapat korpus luteum gravidarum sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 26 minggu. Korpus luteum
gravidarum berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, mengecil setelah plasenta terbentuk.
Seperti telah ditemukan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron. Lambat laun fungsi ini diambil alih pada plasenta.
Mammae
akan membesar dan tegang akibat hormon sumatomammotropin, estrogen dan
progesteron akan tetapi belum mengeluakan air susu. Estrogen menimbulkan
hyperteropin sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada
mammae. Sumatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel- sel asinus pula dan
menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktabumin dan laktoglubin. Dengan demikian, mammae dipersiapkan untuk laktasi,
disamping ini dibawah pengaruh progesteron dan sumatomammotropin, terbentuk lemak disekitar
kelompok-kelompok alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae
akan membesar, lebih tegang tampak lebih hitam, seperti saluran areola mammae
karena hyperpigmentasi. Glandula montgomery tampak lebih jelas menonjol
dipermukaan areola mammae.
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari putting
susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
Kolostrum ini berasal dari kelenjer-kelenjer asinus yang mulai bersekresi.
Sesudah partus kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Postpartum dengan
dilahirkannya plasenta dengan pengaruh estrogen, progestron dan sumatomatropin terhadap hipotalamus hilang,
sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.
6.
Sirkulasi darah
Sirkulasi
darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
darah yang besar pula, mammae dan organ–organ lain yang memang berfungsi
berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan berambah secara fisiologi dengan
adanya pencairan darah yang disebut hidramia.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira
25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti
dengan cardic autput yang meninggi sebanyak kira–kira 30%, akibat
hemodilusi tersebut. Yang
mulai timbul
akibat pada kehamilan 16 minggu, ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat
dalam keadaan dekompensasi kordis.
7.
Sistem respirasi
Pada
kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi yang terjadi
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan
bernapas lebih dalam sekita 20-25%.11
E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor–faktor
yang mempengaruhi kehamilan terbagi atas dua yaitu :
1.
Faktor fisik
1)
Status kesehatan
2) Status
gizi
3) Gaya
hidup (perokok, hamil diluar nikah dan kehamilan tidak diinginkan)
2. Faktor
psikologi
1)
Stresssor internal dan ekstrnal
2)
Support keluarga
3)
Partner abuse.13
F. Pengawasan Kehamilan
Pelaksanaan pengawasan kehamilan
dilakukan seperti dibawah ini
1. Anamnesa
Pelaksanaannya dengan mengajukan pertanyaan tentang
identitas, lama terlambat menstruasi, tanggal menstruasi terakhir, dan keluhan
berkaitan dengan kehamilan.
2. Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
fisik meliputi pemeriksaan umum yang menilai keadaan umum (sehat, tampak sakit,
atau pucat), pengukuran tekanan darah, nadi pernapasan, suhu dan kulit
(pigmentasi, striae perut, sekitar putting susu). Pemeriksaan khusus meliputi
pemeriksaan payudara (pembuluh darah makin banyak, pigmentasi areola mammae,
puting makin hitam dan menonjol, payudara makin padat), pemeriksaan Leopold,
mendengarkan detak jantung janin, dan bila perlu pemeriksaan dalam. Pemeriksaan
tambahan meliputi pemeriksaan dengan USG, foto perut, dan pemeriksaan
laboratorium.
Pemeriksaan
kehamilan, pada kehamilan muda sekitar usia 12 minggu, pembesaran rahim belum
atau sulit diraba dari luar sehingga perlu pemeriksaan dalam. Sehingga evaluasi
dilakukan melalui pembesaran rahim, tanda hamil muda, tanda piskacek (rahim asimetris), tanda hegar (perlunakan leher rahim). Pada
saat ini juga dibicarakan rancangan pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan
berikutnya dan imunisasi tetanus saat hamil.
Penting
juga untuk memberikan anjuran tentang aspek psikologis kehamilan, diet ibu
hamil, dan hygiene umum ibu hamil (keberhasilan badan/pakaian, kebiasaan buang
air besar/berkemih, hubungan seks saat hamil, penerimaan dan adaptasi
kehamilan, persiapan mental manghadapi kehamilan dan persalinan.9
G. Masalah
Yang Terjadi Dalam Kehamilan
Keluhan
ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises
dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan ringan segera dapat diatasi hanya
dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi janin dalam rahim.9
1. Morning Sicknes
Disebut morning
sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan pening
dengan kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat
diatasi. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi
bila mungkin minum teh panas dengan gula sebelum bangun dan berjalan.
2. Hipersalivasi
Pengeluaran
air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah kesulitan untuk makan. Air liur dapat menyebabkan
gangguan “gigi” terjadi pembengkakan dalam pembentukan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi dengan
mengisap gula-gula, yang banyak dipasarkan bebas, biskuit atau roti tawar.
3. Kram
Betis
`Pada
hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa
vitamin tertentu dan mineral seperti vitamin E
dan kompleks serta kalsium. Kram lokal masih masih dapat diurut dengan
demikian pemeriksaan gigi dan kesehatan mulut perlu dilakukan sehingga dapat
mengurangi kemungkinan sumber infeksi. Obat gosok seperti balsam dan
sebagainya. Keluhan ini akan segera akan menghilang setelah makan baik.
4. Varises
Varises adalah
pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sebagian besar varises
terjadi pada kehamilan berulang. Varises
banyak terjadi pada kehamilan diatas tiga kali. Varises disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena
keturunan. Pada kasus yang berat dapat terjadi infeksi dan bendungan berat.
Bahaya yang paling penting adalah trombosis yang dapat menimbulkan gangguan
sirlkulasi darah. Untuk sementara dapat memakai stroking ketat, kasus kaki
nilon panjang sampai paha.
5.
Sinkope
(Pingsan)
Sinkope
keadaan pening, kepala ringan, mata kabur sejenak oleh karena bangun mendadak.
Dengan bangun mendadak, aliran darah
kepusat susunan saraf (otak) terlambat sehingga terjadi kekurangan darah
kepusat susunan saraf (otak) menyebabkan sinkope. Untuk dapat mengatasi
dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap. Duduk dahulu ditepi
ditempat tidur sejenak sebelum berdiri/jalan sehingga peredaran darah dapat
beradaptasi dengan posisi baru.10
6.
Kaki Bengkak
Kaki
bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga.
Terdapat dua gangguan kaki bengkak
yaitu retensi air dan garam karena gestosis dan tertekannya pembuluh darah,
karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan
ringan, kaki bengkak dapat diatasi dengan tidur kaki lebih tinggi dan
mengurangi makan garam. Bila kaki bengkak yang bersifat abnormal, dapat diikuti
dengan sakit kepala, pandangan mata kabur, pemeriksaan air kemih dijumpai
protein yang meningkat. Bengkak kaki yang berhubungan dengan komplikasi hamil
yang harus mendapat pengobatan khusus.9
H.
Tanda-Tanda
Gangguan Kehamilan
1.
Perdarahan pada vagina.
2.
Rasa sakit pada bagian perut.
3.
Perut mengencang berkepanjangan dan
kejang.
4.
Perut kokoh (keras) yang tetap, disertai
rasa sakit, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam.
5.
Keluar cairan vagina.
6.
Pembengkakan secara tiba–tiba pad bagian
tangan, kaki dan wajah
7.
Sakit kepala yang hebat dan
berkepanjangan.
8.
Gangguan penglihatan berupa kelap–kelip,
remang–remang atau buta titik tertentu.
9.
Pusing sekali dan terus menerus, serta
sakit kepala ringan.
10. Penurunan
atau perubahan yang nyata pada kegiatan
janin.
11. Rasa
sakit padabagian kaki dan menjadi merah, atau rasa sakit di bagian kaki ketika berdiri atau
berjalan .
12. Rasa
sakit yang parah disertai tulang kemaluan dan pangkal paha.
13. Rasa
sakit atau panas ketika buang air kecil.
14. Ada
iritasi pada daerah vagina.
15. Demam.
16. Mual
dan muntah berkepanjangan.14
I. Anjuran untuk Ibu Hamil
Anjuran
perlu disampaikan terutama bagi yang pertama kali hamil, atau kehamilannya
sejak pertama sudah mempunyai masalah, sehingga memerlukan perhatian khusus.
Peristiwa kehamilan dapat diterima dalam dua bentuk pokok yaitu kehamilan yang
diharapkan dan diterima dengan baik atau perasaan takut hamil dan menghadapi
persalinan. Kedua keluhan ini dapat menimbulkan berbagai bentuk gejala klinis
sehingga memerlukan anjuran untuk dapat mengatasinya dan mulai beradaptasi
terhadap kehamilannya. Nasihat untuk ibu hamil mencakup anjuran yang berkaitan
dengan pencegahan psikologis dan rasa takut menghadapi kehamilan dan
persalinan.9
Setiap
wanita hamil menghadapi risiko komplikasi maka setiap wanita hamil menurut
kebijakan program sedikitnya 4 kali kunjungan selama periode antenatal yaitu
1.
Satu kali kunjungan selama trimester
pertama (sebelum 14 minggu)
2.
Satu kali kunjungan selama trimester
kedua (antara 14-28 minggu)
3.
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara 28-36 minggu dan sesudah
minggu ke – 36) 15
Pada
kunjungan pertama (K1)
1.
Trimester pertama :
1) Membangun
hubungan saling percaya antar petugas kesehatan dengan ibu hamil.
2) Medeteksi
masalah dan menanganinya.
3) Melakukan
tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorium, anemia kekurangan zat besi dan
penggunaan praktek tradisional, kemudian memulai persiapan bayi dan kesiapaan
menghadapi komplikasi.
4) Mendorong
perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat).
2.
Trimester kedua
Kewaspadaan mengenai preeklampsi tentang gejala–gejala preeklampsia, pantau
tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria.
3. Trimester ketiga
Palpasi abdominal dan deteksi letak bayi
yang tidak normal atau kondisi lain memerlukan kelahiran di rumah sakit.
Jadwal
kunjungan ulang
1)
Kunjungan I ; 16 minggu dilakukan untuk penapisan
dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, dan pengenalan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatannya.
2)
Kunjungan II ; (24–28 minggu) dan kunjungan III
(32 minggu) dilakukan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya, penapisan preeklampsi,
gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan dan mengulang
perencanaan persalinan.
Kunjungan IV ; 36 minggu sampai lahir
sama dengan kunjungan II dan III kemudian mengenali adanya kelainan letak dan
presentasi, memantapkan rencana persalinan serta mengenali tanda- tanda
persalinan.
sumber :
1.
Rustam
Mochtar. Sinopsis Obstetri dan Operatif.
EGC. 1998. Hal 202-203,204-206
2. Abdul
Bari Saifuddin. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Materinatal Dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. 2006 Jakarta. Hal 89 - 98
3.
G.
A. Mandriwati. Penuntut Belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil. EGC. 2007. Hal 3
4.
Liz
Kelly. Sembilan Bulan Kehamilan &
Kelahiran. Arcan.1999. Hal 10-11
5.
Ida
Bagus Gde Manuaba. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Arcan.Jakarta
1999 Hal 73-92
6.
Hanifa
Wiknojosastro. Ilmu Kebidanan.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2006. Hal 125,127,129,158
7.
Ida
Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan Dan Kb Untuk Pendidikan Bidan. EGC.Jakarta. 1998. Hal.109,
120
8.
Hellen
Farrel. Perawatan Maternitas Edisi 2. EGC.
Jakarta. 1999. Hal 41
9.
Abdul
Bari Saifuddin. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Materinatal Dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.. Jakarta. 2002. Hal N-2
10.
Ida
Bagus Gde Manuaba. Gawat – Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosial
untuk Profesi Bidan. EGC.Jakarta.
2008. Hal 270-273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar