1. Pengertian
nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang
berfungsi membentuk dan memeilhara
jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur pekerjaan di dalam tubuh dan
melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. (Paath, 2005)
Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang
bergizi yang dimakan oleh ibu hamil. Sedangakn Gizi adalah zat-zat yang
terkandung dalam makanan, diperlukan untuk kehidupan manusia.
Statu gizi juga didefenisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrient. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan
pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diet (Beck. 2000 ; 1).
2. Fungsi
nutrisi pada ibu hamil
a.
Untuk pertumbuhan janin yang
ada dalam kandungan
b.
Untuk mempertahankan
kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c.
Agar luka-luka persalinan
lekas sembuh dalam nifas
d. Untuk
mengadakan cadangan untuk masa laktasi
Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat
menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut.
Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus, partus pramaturus,
inersia, uteri, hemoragia post partum, sepsis puerperalis sedangakn makanan
secara berlebihan karena ibu hamil tersebut salah mengerti bahwa ia makan untuk
“dua orang” dapat pula menyebabkan komplikasi antara lain preeklampsia, janin
besar dan sebagainya. Anjurkan wanita hamil tersebut makan secukupnya saja.
Bahan makanan tidak perlu mahal, tetapi cukup mengandung protein baik hewani
maupun nabati (Sarwono, 2002).
Makanan diperlukan antara lain untuk
pertumbuhan janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme anak
aterm memerlukan 400 gram protein, 220 gram lemak, 80 gram karbohidrat dan 40
gram mineral. Uterus dan plasenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 55
gram protein. Kebutuhan total protein 950 gram, kalsium 30 gram, Fe 0,8 gram
dan asam folat 300 mg (Moctar, 1999). Dalam masa kehamilan berat badan seorang
ibu dapat bertambah sekita 11-13 kg. Yang disebabkan oleh pembesaran janin
(rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta 1,5 kg, uterus 0,4 kg, payudara 1,5 kg,
volume dara 1,5 kg,air ketuban 2,9 kg. Peningkatan berat badan tersebut
membutuhkan makanan yang bergizi baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air (Budiono, 2002).
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
a.
Umur lebih muda umur seorang
wanita hamil lebih banyak energy yang diperlukan.
b.
Berat badan.
Berat
badan yang lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menetukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar
kehamilan berjalan lancar. Pertambahan berat badan selama kehamilan 12-14 kg.
c.
Suhu lingkungan
Suhu
tubuh dipertahankan pada 36,5 º-37º C untuk metabolism yang optimum. Dengan
adanya perbedaan antara suhu dan lingkungan, maka tubuh akan melepaskan
sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolism tubuh. Lebih besar
perbedaan suhu tubuh dengan suhu lingkungan maka lebih besar juga energy yang
diperlukan.
d.
Aktivitas
Setiap
aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak
energy yang diperlukan tubuh.
e.
Status kesehatan
Pada
kondisi sakit asupan energy tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat
besi seperti bayam, hati dll.
f.
Pengetahuan zat gizi dalam
makanan
Dalam
perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu/wanita dewasa sangat berperan.
banyak faktor yang berperan misalnya kemampuan membeli makanan dan pengetahuan
akan zat giz yang terkandung dalam setiap makanan.
g.
Kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan
Pada
umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian kepada kepala keluarga dan
anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal
setiap hari. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan
paling sedikit 4 kali selama kehamilannya.
h.
Status ekonomi
Baik status ekonomi maupun social sangat
mempengaruhi seorang wanita hamil dalam memilih makanannya. (Paath, 2005)
4. Nutrisi
yang baik pada ibu hamil
Selama kehamilan dibutuhkan nutrien
untuk perkembangan bayi dalam rahim mencapai berat badan 3,5-3,75 kg pada saat
dilahirkan. Tubuh juga akan menyiapkan makanan bagi bayi setelah lahir melalui
air susu ibu. Bahan pangan yang harus dikonsumsi oleh ibu hami meliputi 6
kelompok:
a.
Makanan yang mengandung
protein
b.
Susu dan olahannya
c.
Roti dan bebijian
d.
Buah dan sayur yang kaya
akan vitamin C
e.
sayur berwarna hijau tua
f.
Buah dan sayur lain.
Jika keenam kelompok makanan di atas
dikonsumsi, maka zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi.
kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat badan dan kecepatan janin
mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat gizi akan
maksimum pada minggu-minggu terakhir mendekati kelahiran. (Arizman, 2004).
1)
Protein
Kebutuhan tambahan protein tergantung
kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester pertama kurang dari 6 gram tiap hari
sampai trimester kedua. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin sangat
cepat sampai 10 gram/hari. Bila bayi sudah dilahirkan protein dinaikkan menjadi
15 gram/hari. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil adalah 0,75/kg berat
badan. (Paath, 2005)
2)
Energi
Tambahan energy selama hamil diperlukan
baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri.
Sekitar 27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung. (Paath,
2005)
3)
vitamin dan mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik
dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam folat, zat
besi, kalsium, zink. Persentase pertambahan gizi ibu hamil adalah energi 15%,
protein 68%, Vitamin A 25%, Vitamin D 100%, Vitamin E 255, Vitamin V 33%. Untuk
vitamin kelompok B-kompleks 40%, tiamin 25%, rifoflavin 15%, niasin 30%,
vitamin B6 100%,
Asam folat 33%, vitamin B12,
kalsium, fosfor dan magnesium 50%, zat besi 300%, zink 305 dan iodium 16%.
Tambahan
vitamin dan mineral bagi ibu hamil tidak melebihi 100% kecuali zat besi.
Tambahan makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula
dengan kandungan zat gizi telah sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. (Paath,
2005).
4)
Zat besi
Zat besi diperlukan untuk memproduksi
hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam darah). Karena volume darah meningkat
50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah juga meningkat. Kebutuhan
zat besi sebanyak 30-60 miligram setiap hari selama kehamilan untuk memastikan
terjadinya absorbsi dari zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. (Simkin, 2008)
5)
Kalsium
Kalsium meningkatkan mineralisasi
rangka janin dan gigi-gigi. Janin membutuhkan kalsium 66% lebih besar selama
trimester ke 3 (saat gigi-gigi terbentuk dan pertumbuhan rangka terjadi lebih cepat).
Kalsium juga disimpan dalam tulang-tulang
ibu hamil untuk cadangan memproduksi air susu. Asupan kafein yang tinggi
dapat mengganggu kemampuan seseorang menggunakan kalsium. (Simkin, 2008)
5. Penilaian
status gizi ibu hamil
Status
gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama kehamilan mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang sedang hamil akan
mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. Pada trimester pertama
kenaikan sekitar 1 kg, trimester kedua
sekitar 3 kg dan pada trimester ketiga sekitar 6 kg. Kenaikan tersebut meliputi
kenaikan komponen janin yaitu pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion.
(Paath, 2005).
Tabel 1
Pertambahan Berat Badan Dalam Kehamilan
Kategori berat badan berdasarkan BMI
|
Total kenaikan berat badan (kg)
|
Penambahan
berat badan
|
|
Trimester I (kg)
|
Trimester
II (kg)
|
||
Normal
|
12,5 - 13
|
2,3
|
0,49
|
Kurus
|
11,5 - 16
|
1,6
|
0,44
|
Lebih
|
7 – 11,6
|
0,9
|
0,3
|
Obesitas
|
6
|
|
|
Sumber: Paath, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar