Laman

Kamis, 19 April 2012

Tinjauan Umum Tentang Nutrisi Ibu hamil


1.    Pengertian nutrisi
       Nutrisi adalah zat-zat makanan yang berfungsi membentuk  dan memeilhara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur pekerjaan di dalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. (Paath, 2005)
       Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh ibu hamil. Sedangakn Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan, diperlukan untuk kehidupan manusia.
       Statu gizi juga didefenisikan  sebagai status kesehatan yang dihasilkan  oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diet (Beck. 2000 ; 1).
2.    Fungsi nutrisi pada ibu hamil
a.    Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b.    Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c.    Agar luka-luka persalinan lekas  sembuh dalam nifas
d.    Untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi
       Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus, partus pramaturus, inersia, uteri, hemoragia post partum, sepsis puerperalis sedangakn makanan secara berlebihan karena ibu hamil tersebut salah mengerti bahwa ia makan untuk “dua orang” dapat pula menyebabkan komplikasi antara lain preeklampsia, janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita hamil tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati (Sarwono, 2002).
            Makanan diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme anak aterm memerlukan 400 gram protein, 220 gram lemak, 80 gram karbohidrat dan 40 gram mineral. Uterus dan plasenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 55 gram protein. Kebutuhan total protein 950 gram, kalsium 30 gram, Fe 0,8 gram dan asam folat 300 mg (Moctar, 1999). Dalam masa kehamilan berat badan seorang ibu dapat bertambah sekita 11-13 kg. Yang disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta 1,5 kg, uterus 0,4 kg, payudara 1,5 kg, volume dara 1,5 kg,air ketuban 2,9 kg. Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan yang bergizi baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air (Budiono, 2002).
3.    Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
a.    Umur lebih muda umur seorang wanita hamil lebih banyak energy yang diperlukan.
b.    Berat badan.
Berat badan yang lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menetukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilan berjalan lancar. Pertambahan berat badan selama kehamilan 12-14 kg.
c.    Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5 º-37º C untuk metabolism yang optimum. Dengan adanya perbedaan antara suhu dan lingkungan, maka tubuh akan melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolism tubuh. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dengan suhu lingkungan maka lebih besar juga energy yang diperlukan. 
d.    Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak energy yang diperlukan tubuh.
e.    Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energy tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti bayam, hati dll.
f.     Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Dalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu/wanita dewasa sangat berperan. banyak faktor yang berperan misalnya kemampuan membeli makanan dan pengetahuan akan zat giz yang terkandung dalam setiap makanan.
g.    Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian kepada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit 4 kali selama kehamilannya.
h.    Status ekonomi 
      Baik status ekonomi maupun social sangat mempengaruhi seorang wanita hamil dalam memilih makanannya. (Paath, 2005)
4.    Nutrisi yang baik pada ibu hamil
            Selama kehamilan dibutuhkan nutrien untuk perkembangan bayi dalam rahim mencapai berat badan 3,5-3,75 kg pada saat dilahirkan. Tubuh juga akan menyiapkan makanan bagi bayi setelah lahir melalui air susu ibu. Bahan pangan yang harus dikonsumsi oleh ibu hami meliputi 6 kelompok:
a.    Makanan yang mengandung protein
b.    Susu dan olahannya
c.    Roti dan bebijian
d.    Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C
e.    sayur berwarna hijau tua
f.     Buah dan sayur lain.
      Jika keenam kelompok makanan di atas dikonsumsi, maka zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi. kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat badan dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat gizi akan maksimum pada minggu-minggu terakhir mendekati kelahiran. (Arizman, 2004).  
1)    Protein
         Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester pertama kurang dari 6 gram tiap hari sampai trimester kedua. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin sangat cepat sampai 10 gram/hari. Bila bayi sudah dilahirkan protein dinaikkan menjadi 15 gram/hari. Menurut WHO tambahan protein ibu hamil adalah 0,75/kg berat badan. (Paath, 2005)
2)    Energi
         Tambahan energy selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Sekitar 27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung. (Paath, 2005)
3)    vitamin dan mineral
         Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, zink. Persentase pertambahan gizi ibu hamil adalah energi 15%, protein 68%, Vitamin A 25%, Vitamin D 100%, Vitamin E 255, Vitamin V 33%. Untuk vitamin kelompok B-kompleks 40%, tiamin 25%, rifoflavin 15%, niasin 30%, vitamin B6 100%, Asam folat 33%, vitamin B12, kalsium, fosfor dan magnesium 50%, zat besi 300%, zink 305 dan iodium 16%.
Tambahan vitamin dan mineral bagi ibu hamil tidak melebihi 100% kecuali zat besi. Tambahan makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula dengan kandungan zat gizi telah sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. (Paath, 2005).
4)    Zat besi
         Zat besi diperlukan untuk memproduksi hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam darah). Karena volume darah meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah juga meningkat. Kebutuhan zat besi sebanyak 30-60 miligram setiap hari selama kehamilan untuk memastikan terjadinya absorbsi dari zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. (Simkin, 2008)
5)    Kalsium
         Kalsium meningkatkan mineralisasi rangka janin dan gigi-gigi. Janin membutuhkan kalsium 66% lebih besar selama trimester ke 3 (saat gigi-gigi terbentuk dan pertumbuhan rangka terjadi lebih cepat). Kalsium juga disimpan dalam tulang-tulang  ibu hamil untuk cadangan memproduksi air susu. Asupan kafein yang tinggi dapat mengganggu kemampuan seseorang menggunakan kalsium. (Simkin, 2008)
5.    Penilaian status gizi ibu hamil
Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama kehamilan mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang sedang hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. Pada trimester pertama kenaikan sekitar 1 kg,  trimester kedua sekitar 3 kg dan pada trimester ketiga sekitar 6 kg. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen janin yaitu pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion. (Paath, 2005).

 Pertambahan berat badan berdasarkan pertumbuhan janin dapat memperlihatkan status gizi seorang ibu hamil. (Paath, 2005)
Tabel 1
Pertambahan Berat Badan Dalam Kehamilan

Kategori berat badan berdasarkan BMI

Total kenaikan berat badan (kg)
Penambahan berat badan
Trimester I (kg)
Trimester II (kg)
Normal
12,5 - 13
2,3
0,49
Kurus
11,5 - 16
1,6
0,44
Lebih
7 – 11,6
0,9
0,3
Obesitas
6




Sumber: Paath, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar